Puisi
Cahaya di Tengah Gelap
Malam ini kita menyalakan seribu lilin
bukan untuk mengusir malam,
tapi untuk mengenang mereka
yang dipaksa pergi terlalu cepat.
Setiap nyala adalah nama,
setiap cahaya adalah doa,
setiap api kecil adalah janji
bahwa kita tak akan lupa.
Mereka mungkin telah tiada,
tapi cahaya ini abadi:
cahaya kemanusiaan
yang tak bisa dipadamkan siapa pun.
Orasi
Kawan-kawan yang hadir malam ini,
Malam ini kita berdiri bersama, dengan lilin di tangan dan duka di hati. Lilin ini kecil, tapi cahayanya mampu menembus gelap. Begitulah harapan kita: bahwa di tengah kegelapan kekerasan, akan selalu ada cahaya kemanusiaan.
Kita berkumpul bukan untuk melawan dengan kebencian, tapi untuk mengingatkan: nyawa manusia itu berharga. Tidak ada satu pun alasan yang bisa membenarkan hilangnya satu nyawa rakyat akibat kekerasan.
Kita hadir di sini untuk mengenang mereka yang telah pergi. Mereka bukan sekadar angka dalam berita, bukan sekadar nama dalam laporan. Mereka adalah anak, adalah ayah, adalah ibu, adalah saudara kita. Mereka adalah manusia yang layak hidup dengan aman, layak mendapatkan keadilan.
Kawan-kawan,
Mari kita tunjukkan bahwa perlawanan tidak selalu dengan teriakan marah. Perlawanan sejati ada pada keberanian untuk tetap berpegang pada kemanusiaan, meski kita disakiti. Lilin yang kita pegang adalah simbol itu: damai, hangat, tapi tak akan padam.
Kita tidak akan diam. Kita tidak akan lupa. Karena keadilan bukan hadiah, melainkan sesuatu yang harus terus kita perjuangkan bersama.
Semoga cahaya lilin ini menjadi pengingat bagi kita semua, juga bagi mereka yang berkuasa, bahwa rakyat tidak akan pernah berhenti menuntut: hentikan kekerasan, tegakkan keadilan, hormati kemanusiaan.
Terima kasih. Hidup kemanusiaan!
✊🔥🕯️
Rundown Aksi Simbolik 1000 Lilin
📍 Lokasi: Taman Sehati
🕖 Waktu: Minggu, 31 Agustus 2025 | 17.17 - selesai
1. Persiapan & Kedatangan Peserta (30 menit)
Peserta berkumpul, memakai dress code hitam.
Panitia membagikan lilin & bunga.
Payung hitam dibuka sebagai simbol duka.
2. Pembukaan (10 menit)
MC membuka acara dengan salam solidaritas.
Menyampaikan tujuan aksi: menolak kekerasan, mengenang korban, menyerukan keadilan.
3. Doa Bersama / Hening Cipta (5 menit)
Mengheningkan cipta 1 menit untuk korban.
Bisa diisi doa lintas agama (bergantian atau dipimpin tokoh).
4. Pembacaan Pernyataan Sikap (15 menit)
Perwakilan panitia/komunitas membacakan pernyataan sikap.
Seruan anti-kekerasan, keadilan, dan solidaritas untuk korban.
5. Pembacaan Puisi (15–20 menit)
Puisi perjuangan atau puisi duka.
Bisa diselingi musik akustik atau nyanyian bersama.
6. Penyalaan 1000 Lilin (30 menit)
Lilin dinyalakan serentak, bunga diletakkan di depan panggung/monumen/tugu.
Payung hitam dibuka sebagai simbol perlawanan damai.
Suasana hening, hanya diiringi musik lembut atau doa.
7. Testimoni & Orasi Solidaritas (20–30 menit)
Perwakilan keluarga korban / aktivis / tokoh masyarakat menyampaikan pesan.
Orasi damai tanpa provokasi, menekankan nilai kemanusiaan.
8. Penutupan (10 menit)
Pernyataan bersama: “Kami tidak akan diam, kami tidak akan lupa.”
Ajakan solidaritas berkelanjutan.
Lagu penutup (contoh: lagu perjuangan/lagu kemanusiaan).
Dress code: Hitam
Properti: Payung hitam, bunga, lilin
Sikap: Damai, tenang, khidmat
Pernyataan Sikap
Pernyataan Sikap
Aliansi Perpustakaan Jalanan Cikarang – Kabupaten Bekasi
Atas Tragedi 28 Agustus 2025
Kami, Perpustakaan Jalanan Cikarang Kabupaten Bekasi, menyatakan duka yang mendalam sekaligus kemarahan atas peristiwa tragis yang menimpa Affan Kurniawan (pengemudi ojek online yang tewas dilindas kendaraan Brimob) serta ratusan korban kekerasan lainnya pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Tragedi ini bukan insiden terpisah, melainkan buah dari kultur kekerasan dan impunitas aparat yang terus dipelihara. Negara seharusnya hadir untuk melindungi, bukan justru melukai dan merenggut nyawa rakyatnya.
Kami menegaskan: kami tidak akan melupakan, tidak akan berdiam diri, dan tidak akan memberikan ruang maaf bagi praktik kekerasan sistematis yang terus dibiarkan berulang.
Tuntutan Kami:
-
Segera hentikan seluruh praktik kekerasan aparat terhadap rakyat.
-
Lakukan investigasi menyeluruh dan adili semua pelaku, termasuk rantai komando yang bertanggung jawab.
-
Pastikan pemulihan dan keadilan bagi korban beserta keluarga.
-
Hapus budaya impunitas—aparat pelaku kekerasan tidak boleh lagi dilindungi.
-
Lakukan reformasi menyeluruh terhadap institusi keamanan agar berpihak pada rakyat, bukan pada kepentingan penguasa.
Kami mengajak seluruh elemen masyarakat sipil untuk tidak tinggal diam. Tragedi ini harus menjadi titik balik: nyawa rakyat jauh lebih berharga daripada nafsu mempertahankan kekuasaan.
Tidak ada ampun bagi penindasan.
Problem Ngiri Jalan
Hari ini kupastikan
Kuhidup bersama sang pembual
Bersama sang fajar, bersama pagi yang buta
Bersama kopi dingin sisa semalam terbengkalai
Kulakukan dengan sekali hembusan pernafasan
Regangkan badan jiwa dan otak
Regangkan badan jiwa dan otak
Biar gak warna coklat
Menunggu hangatnya mesin motorku
Perjalanan ketimpangan
Di setiap jalan kepalkan tangan
Semua belokan kiri tak ada belok kanan
Sambil nyanyi lagu darah juang
Seperti biasa perjalananku penuh dengan fantasi
Melihat orang saling mengumpat diri
Atau banyak senyum sesat tampang biadab
Ramai ramai kotori jalan tipu dalam visi si partai
Batinku mulai bimbang lantas kucabut satu persatu sepanduk itu
Kukumpulkan membentuk gedung raya tikus tiku lalu ku bakar
Tak lama kemudian polisi datang
Menangkapku dalam kasus pengrusakan
Sambil diseret kupikir ulang ulang
Jika merusak lahan orang adalah kebenaran
Demokrasi
Dalam bentuk demokrasi
Adil dan jujur pedoman masa kini
Tapi mengapa jika bersuara harus dibunuh atau dibui
Hukum
Dalam bentuk hukum
Tegakkan tiang aturan demi kebaikan
Tapi mengapa tajam ke bawah tumpul ke atas
Terkaya
Tanah kaya raya
Tanah laut dan isinya menghasilkan apa saja
Tapi mengapa ada rakyatnya yang menahan air mata
Selagi roda roda motorku berputar
Perjalanan tetap timpang
Di setiap jalan kepalkan tangan
Semua belokan kiri tak ada belok kanan
Sambil nyanyi lagu darah juang
Sambil nyanyi lagu darah juang
Sambil nyanyi lagu darah juang
Resurrection
tak semestinya hujan peluru di kepala
merebut mantra hingga matahari tiada
mengulang harapan menjadi kenyataan
mengulang bertahan menjadi hidup berumur panjang
rajut upaya kembali
nyalalah api jiwa yang redup
tergerus sakit berlalu akan berlalu
merawat waktu untuk hidup
kepada jalan yang terlewati
kutahu paku dan gelombang hati
kubawa berlari terus berlari
disetiap lelah berhenti untuk kembali berdiri
tak semestinya hujan peluru di kepala
merebut mantra hingga matahari tiada
mengulang harapan menjadi kenyataan
mengulang bertahan menjadi hidup berumur panjang
dari ruang yang kau pertahankan
dari nafas yang kau hembuskan
dari nyawa dalam ingatan
dan dari segala kemarahan atas sisa puing puing yang rata dengan tanah
panjang umur kawan
panjang umur kawan
tak semestinya hujan peluru di kepala
merebut mantra hingga matahari tiada
mengulang harapan menjadi kenyataan
mengulang bertahan
tak semestinya hujan peluru di kepala
merebut mantra hingga matahari tiada
mengulang harapan menjadi kenyataan
mengulang bertahan menjadi hidup berumur panjang
berumur panjang
berumur panjang
berumur panjang
tak semestinya hujan peluru di kepala
merebut mantra hingga matahari tiada
mengulang harapan menjadi kenyataan
mengulang bertahan menjadi hidup berumur panjang