Judul buku: GERPOLEK (Gerilya-Politik-Ekonomi). Pengarang: Tan Malaka. Penerbit: Narasi. Tahun terbit beserta cetakannya: Cetakan keenam, 2022. Halaman buku: 139 Halaman.
Sutan Ibrahim dengan gelar datuk sutan malaka atau yang biasa dikenal sebagai Tan Malaka kelahiran Sumatera Barat tahun 1897, merupakan keturunan bangsawan dari garis keturunan ibunya.
Gerpolek merupakan buku yang ditulis Tan Malaka. Ketika dirinya meringkuk di penjara Madiun. Ia hanya mengandalkan pengetahuan, ingatan, dan percakapan para prajurit serta dari pembacaan buku-buku dan majalah kemiliteran yang dilakukannya dalam kurun waktu 30 tahun.
Tan Malaka menolak jalur perundingan yang dilakukan pemerintah dengan pihak kolonialis, dan imperialis. Karena hal tersebut akan menimbulkan banyak kerugian bagi Republik Indonesia Serikat. Seperti yang dikatakan Tan Malaka “Tuan rumah tak akan berunding dengan maling yang menjarah rumahnya”. Gerpolek merupakan siasat perang gerilya, politik, ekonomi dan sosial.
Pada Bab Ke I menjelaskan Republik Indonesia Serikat (RIS) ke dalam dan ke luar dalam yang berarti dalam kurun waktu 17 Agustus 1945 sampai 17 Mei 1948 terbagi menjadi dua musim revolusi yaitu musim jaya bertempur (berjuang) dengan musim runtuh diplomasi (berunding).
Pada bab ke II menjelaskan tentang arti Gerpolek, kegunaan Gerpolek yaitu untuk merebut kemerdekaan 100% dalam hal ini meliputi politik, ekonomi dan sosial. Sementara siapa sang gerilya itu adalah putera/i, murba/i yang bersepakat untuk mewujudkan kemerdekaan 100%.
Pada bab ke III, menjelaskan jenis perang, secara umum yang dibagi menjadi dua yaitu perang penindasan dan perang kemerdekaan. Perang penindasan adalah perang yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain dengan maksud menindas negara tersebut. Sementara perang kemerdekaan dibagi menjadi dua, pertama perang penduduk jajahan melawan negara penjajah. Kedua, perang kemerdekaan satu kelas melawan kelas lain dalam satu negara. Bisa juga disebut perang saudara atau perang sosialis. Perang ini pun mempunyai dua corak yaitu borjuis dan proletaris. Contoh: Kebanyakan peperangan di Asia, Afrika dan Eropa, termasuk Peperangan dunia ke I dan ke II. Golongan ke I terjajah melawan penjajahan (Perang Kemerdekaan Nasional). Contoh: Amerika Serikat melawan Kerajaan Inggris (tahun 1776-1783). Golongan ke 2 Kelas Tertindas melawan Kelas Penindas. Corak I: Borjuis Melawan feodal, seperti di Perancis (tahun 1789 dan 1884). Corak II: Kaum proletar melawan Borjuis dan feodal, seperti di Rusia (tahun 1917).
bersambung ***
Tidak ada komentar