Judul: Kami (Bukan) Generasi Bacot
Penulis: J.S. Khairen
Ukuran: 14 x 20 cm
Penerbit: Bukune
Cetakan: Pertama, Agustus 2020
Tebal: 372 halaman
ISBN: 978-602-220-374-2
Sinopsis
Gaji? Cukup, cukup besar.
Karier? Mulus melesat.
Bisnis? Sebentar lagi soft launching.
Karya? Sudah banyak yang suka.
Jodoh? Aih! Sedikit lagi.
Mantap betul nasib Arko, Gala, Juwisa, Sania, Ogi, dan Randi. Para alumni kampus UDEL yang amburadul ini ternyata berhasil melawan tikus-tikus kehidupan.
Namun, tikus-tikus tersebut nyatanya tidak sepenuhnya hilang. Mereka malah membesar, menyelinap dalam pekerjaan yang menyita waktu, mimpi-mimpi yang makin terasa jauh, dan dilema antara kembali ke kampung atau terus bertarung di kota tanpa tujuan.
Akankah mereka menemukan jawaban dari semua ini? Atau terus melakukan pembenaran lewat bacot tanpa mendengarkan apa yang sebenarnya diinginkan hati?
Resensi
Sukses dengan buku pertamanya Kami (Bukan) Sarjana Kertas, yang menjadi national bestseller, J.S. Khairen. Kemudian berlanjut ke seri kedua Kami (Bukan) Jongos Berdasi yang menghadirkan kisah kelanjutan hidup kelompok Ogi pasca beberapa tokohnya lulus dari kampus UDEL. Sedangkan untuk Kami (Bukan) Generasi Bacot ini mengisahkan lika-liku kehidupan Arko tak sesukses karier Ogi, Gala, Sania, Randi, bahkan Juwisa yang patah tangan dan kaki itu makin menanjak. Semua memberi tekanan hebat pada Arko. Andai ia seperti kawan-kawannya, tinggal di megalopolitan. Pasti sudah melejit pula hidupnya. Semua kesuksesan teman-temannya itu membuat Arko tertekan. Ia ingat kembali istilah tukang foto, generasi bacot, berkarya dan berkaryawan. Ia ingin melakukan pembuktian.
Arko mempunyai adik bernama Puti yang sedang kuliah dan tinggal satu apartemen bersama Juwisa. Kehadiran Amak Arko, Puti, dan Arko menambah sedikit kebahagiaan untuk Juwisa. Dia dari kecil tak pernah mendapatkan perhatian dari sosok seorang ibu.
Arko adalah selebgram dengan jumlah folowernya yang sangat banyak karena keahlian dia memotret. Dia pemuja rahasia Vanessa, gadis Italia yang ia ngarep untuk jadi kekasihnya. Seiring berjalannya waktu perhatian Arko tercuri hatinya saat membaca sebuah pesan dari akun bernama reree_put, dia gadis ibukota yang bulan-bulan belakangan sering berkontak, saling memuji, dan mengobrol dengannya di media sosial. Singkat cerita Arko mendapatkan kabar buruk bahwa Amak yang di kampung telah tiada. Akhirnya rumah yang ditinggali Arko menjadi sengketa, sudah hampir tiga puluh tahun tak ada orang yang mengakui tanah. Namun seketika datang seseorang dengan membawa surat menyurat pembelian. Perjalanan hidup seorang Arko turun terus. Tak seperti kata pepatah bahwa hidup itu ada turun dan naiknya. Kamera yang ia titipkan ke Rere berencana untuk dijual saja karena membayar utangnya tempo hari. Hingga akhirnya Rere meminta putus ke Arko tapi ini adalah rencana lain darinya. Rere membeli tiket untuk berkunjung ke kampung halaman Arko. “Kalau kameranya mau dijual, sekalian jual mimpinya, harga dirinya, masa depannya.” Hunus Rere sambil tersengal-sengal. Seketika itu Arko bingung, dan Rere langsung memeluk Arko. “Mulai lagi, ya? Masa gini aja kalah,” bisik Rere.
Gala dan Tiana kembali rujuk, sebagai seorang istri Tiana akan bantu dan merestui Gala berbisnis dengan Ogi. Sementara Gala mengatakan, “Kalau aku mau buat bisnis, itu adalah bisnis bersama istriku,”.Terdengar suara tangis Tiana. Mereka beradu di pintu, lalu saling tertawa tipis dan bertatap-tapan dalam.
Sania, yang jauh dari peredaran, ternyata amat mulus perjalananya dibanding yang lain. Dulu ia karyawan berbagai perusahaan, hingga sudah dapat tempat kerja yang mantap, eh ia malah mengundurkan diri. Ini semua karena panggilan hatinya menjadi seorang rockstar.
Ogi pun di tempat lain makin yakin dengan pilihan hatinya. Kini keyakinannya itu hanya milik hatinya sendiri, tapi juga merambat ke tiga kawannya. Perubahan mental Ogi sangat jauh sekali, dia sudah benar-benar matang. Ogi tak panik pada pemodal Tiongkok yang tidak menurunkan modal fase keduanya.
Juwisa menjadi lulusan Magister terbaik kampus UDIN, sedangkan Randi menjadi calon suami Juwisa yang sudah resmi melakukan lamaran ke Juwisa.
Tidak ada komentar