Untuk melakukan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Biaya (Belanja) diperlukan rencana kegiatan selama satu tahun/satu periode. Dibuatnya rencana anggaran pendapatan dan biaya (belanja) agar dalam melaksanakan aktivitasnya terarah pada satu tujuan. Untuk menjalankan aktivitas, maka yang harus dipersiapkan pertama dan utama yaitu unsur modal. Dalam akuntansi pengertian modal (capital) adalah selisih antara harta (assets) dikurangi utang (liability), bagian modal kerja yang paling lancar (liquid) adalah kas. Kas mempunyai fungsi untuk membayar seluruh kegiatan operasional sehari-hari baik secara continue atau setiap saat. Pembayaran atau pengeluaran kas disebut cash outflow (aliran kas keluar) sedangkan cash inflow adalah aliran kas masuk.
a. Jumlah Persediaan Kas
Jumlah persediaan kas dapat dilakukan dengan pedoman model pendekatan H.G. Guthmann yang menyatakan bahwa jumlah kas yang ada di dalam perusahaan yang well financed hendaknya tidak kurang dari 5% - 10% dari jumlah aktiva lancar.
Pedoman lain seperti yang diperoleh dari Miller dan Orr merumuskan bahwa dalam keadaan penggunaan dan pemasukan kas yang bersifat acak, perusahaan perlu menetapkan batas bawah dan batas atas saldo kas. Apabila saldo kas mencapai batas atas, Perusahaan perlu merubah kas dengan jumlah tertentu Agar saldo kas kembali pada saldo kas yang diinginkan. Demikian sebaliknya apabila saldo kas menurun mencapai batas bawah, perusahaan perlu menjual sekuritas agar saldo kas naik kembali ke jumlah yang diinginkan.
Untuk dapat memenuhi kewajiban financialnya sewaktu-waktu perusahaan perlu mempunyai jumlah kas minimal dari kas yang harus dipertahankan. Jumlah ini yang disebut Safety cash balance atau persediaan bersih atau persediaan minimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan bersih atau persediaan kas minimal adalah:
1) Perimbangan Aliran Kas Masuk dan Kas Keluar Perimbangan yang baik antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar baik dalam hal jumlah maupun waktu berarti setiap pengeluaran kas akan dapat dipenuhi dari penerimaannya sehingga perusahaan tidak perlu mempunyai persediaan kas minimal yang besar. Keseimbangan ini terjadi karena adanya kesesuaian antara syarat pembelian dan syarat penjualan, sehingga pembayaran utang dapat dipenuhi dengan kas yang berasal dari pengumpulan piutang. Sedangkan hasil penjualan produknya dapat dipergunakan untuk memenuhi pembelian bahan mentah, pembayaran upah dll.
2) Penyimpangan Aliran Kas Yang Diperkirakan Apabila aliran kas sesuai dengan yang diperkirakan maka perusahaan tidak perlu mempertahankan adanya persediaan minimal yang cukup besar sebab dengan keadaan demikian kondisi likuiditas perusahaan cukup baik. Ada hal-hal yang dapat menyebabkan penyimpangan dari aliran kas yang diperkirakan misalnya : pemogokan kerja, bencana alam, perubahan peraturan pemerintah, kegagalan langganan, dll.
3) Hubungan Manajemen dengan Pihak Luar Hubungan disini dimaksudkan adalah hubungan baik pihak manajemen dengan pihak-pihak yang dapat mempermudah mendapatkan kredit, khusunya bank, dalam menghadapi kesukaran financialnya baik yang dapat diduga maupun tidak diduga sehingga dengan demikian tidak diperlukan persediaan kas minimal yang besar.
4) Anggaran Kas Anggaran kas adalah suatu rencana yang menunjukkan estimasi aliran kas masuk dan kas keluar dalam suatu perusahaan untuk suatu periode tertentu pada waktu yang akan datang. Estimasi tersebut terdiri dari:
a. Estimasi aliran kas dari penerimaan hasil penjualan tunai, piutang yang terkumpul, penerimaan bunga, deviden, hasil penjualan aktiva tetap, dll.
b. Estimasi aliran kas untuk pembelian bahan baku, pembayaran utang, pembayaran upah, pengeluaran biaya penjualan, biaya administrasi dan umum, pembayaran bunga, deviden, pajak,premi asuransi, pembelian aktiva tetap, dll.
5) Tahap Penyusunan Anggaran Kas
a. Menyusun estimasi aliran kas masuk dan estimasi aliran kas keluar menurut rencana operasional perusahaan. Pada tahap ini dapat diketahui adanya surplus atau defisit karena rencana operasi perusahaan.
b. Menyusun estimasi kebutuhan dana dari sumber-sumber dana yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasional perusahaan.
c. Menyusun estimasi pembayaran bunga kredit beserta waktu pembayaran kembali.
d. Menyusun kembali estimasi keseluruhan aliran kas masuk dan aliran kas keluar setelah adanya transaksi financial. Anggaran kas final merupakan gabungan dan transaksi operasional dan transaksi financial yang menggambarkan penerimaan dari pengeluaran kas secara keseluruhan.
Sumber: Guru Pembelajar XII OTKK
Tidak ada komentar