1. Sejarah Kewirausahaan
Awal Kewirausahaan Entrepreneurship berkembang pesat saat revolusi industri diawali dengan penemuan mesin uap oleh James Watt.Kemudian diikuti penemuanpenemuan lainnya oleh Isaac Newton (teropong bintang), Marconi (radio), Graham Bell (telepon), Thomas Alfa Edison (telegraf, lampu dan cikal bakal film), dan masih banyak lagi. Entrepreneurship muncul dari penemu-penemu dunia yang dimanfaatkan oleh orang yang mampu menjual dan memasarkan inspirasi atas penemuan tersebut untuk menjadi sebuah bisnis.
Kewirausahaan pada zaman dahulu Awal dari kewirausahaan adalah contractor (orang yang melakukan kesepakatan kerja atas sejumlah pekerjaan yang ditentukan sebelumnya dengan kompensasi sejumlah uang yang segala resikonya ditanggung oleh penerima kontrak).Kewirausahaan pada zaman dahulu disebut risk taker (pengambil resiko).
Kewirausahaan pada zaman dahulu dimotori oleh :
1. Keinginan untuk bertahan hidup (survival),
2. Berpikir kreatif unutk maju (creative thingking),
3. Berpikir untuk menentukan sesuatu yang lebih baik dengan mengembangkan apa yang ia punyai (improvement)
4. Berpikir visioner untuk menemukan sesuatu yang baru dan berbeda (inventor),
5. Muncul ide melahirkan sebuah ilmu pengetahuan dalam tujuan mencari nafkah hingga menjadi sebuah bisnis,
6. Cikal bakal ilmu pengetahuan kewirausahaan, yaitu selling is the core of entrepreneurial skill dan menjadi sebuah ilmu untuk menjadi kaya dan sukses yang sudah ada sejal dulu.
Kewirausahaan Pada Abad Pertengahan (sebelum Abad 17)
Sejak ditemukannya mesin uap oleh James Watt, era industri telah menggantikan era agro (pertanian massal).Namun, sebelum itu wirausahawan adalah orang yang mampu mengendalikan, mengatur dan mengoptimalkan sumber dayanya dalam sebuah proyek yang dikuasi untuk mendapatkan suatu imbalan tertentu dalam konsep produksi.Perbedaan kewirausahaan pada zaman dahulu terletak pada konsep produksinya (berbasis produksi dan penjualan).
Kewirausahaan Pada Era Industri James Watt telah merubah era pertanian menjadi era produksi dan Alexander Graham Bell telah mendoronganya lebih jauh kesektor telekomunikasi setelah ditemukannya telepon. Dalam era ini, kewirausahaan adalah orang yang berani mengambil resiko (risk taker) dan tidak memiliki modal uang (capital) yang melakukan kesepakatan dengan pemilik modal unutk mengerjakan proyek-proyek tertentu atas sumber dayanya namun tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Hal ini yang membedakan kewirausahaan dari zaman sebelumnya, yaitu aspek “penyediaan modal”. Kewirausahaan semacam ini disebut kewirausahaan join venture capital (satu pihaknya adalah intelectual capital, pihak lainnya adalah equity capital).
Kewirausahaan pada Abad 20 Kewirausahaan adalah orang yang mempunyai pengalaman, keahlian dan kemampuan untuk mengorganisasikan sebuah usaha baik dari awal atau yang sudah berjalan untuk tujuan pribadi, yaitu kemakmuran. Unsur yang membedakannya adalah kemampuannya untuk berani menanggung semua resiko baik modal, waktu, dan nama baiknya yang sebelumnya tidak dilakukan termasuk dengan memanfaatkan teknologi. Pada zaman sebelumnya, modalnya bersifat modal gabungan (venture capital) tetapi sekarang belum tentu modalnya bersifat gabungan/ bersamasama (bisa sendiri/ individ atau partnership).Contoh Microsoft, IBM, Appel, Dell dan lain-lain.Kewirausahaan pada Abad 21 pada abad ini, kewirausahaan sudah lebih dari sekedar mengorganisasi karena bisa terdiri dari pencipta (creator), pemodal (inventor), dan pelaku inovasi (innovator). Pada zaman ini, yang menjadi tulang punggung kesuksesan dari sebuah bisnis adalah kreativitas seorang wirausahawan itu sendiri.
1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah sebuah proses dinamis dalam menciptakan tambahan kekayaan. Kekayaan dihasilkan oleh individu yang menanggung resiko utama dalam hal modal, waktu dan/atau komitmen karier atau menyediakan nilai bagi beberapa produk atau jasa. Produk atau jasa mungkin dapat terlihat unik ataupun tidak, tetapi dengan berbagai cara nilai akan dihasilkan oleh seorang pengusaha dengan menerima dan menempatkan keterampilan dan sumber daya yang dibutuhkan ini.
Kewirausahaan sendiri berasal dari kata wira dan usaha. Menurut segi etimologi, wira artinya pejuang, pahlawan, manusai unggul, teladan, gagah berani, berjiwa besar dan bewatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan berbuat sesuatu. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya. Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang mana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukan jiwa seorang wirausaha yang soft skill artinya ada ketekunan, berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdoa.
Pengertian kewirausahaan menurut beberapa tokoh:
1. Richard Cantilon (1973) Kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self emplyment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.
Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana sesorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.
2. Harvey Leibenstein (1968,1979) Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya,
3. Robin (1996) Kewirausahaan adalah suatu proses sesorang guna mengejar peluangpeluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
4. Enterpreneurship Center at Miami University of Ohio Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menajalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah pencipataan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko dan ketidakpastian.
5. Inpres No. 4 Tahun 1995 tentang GNMMK yaitu Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan.
Kewirausahaan adalah sikap, semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
Sedangkan istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai usaha baru, menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.
Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris entrepreneur, yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan peluang bisnis. J.B Say menggambarkan pengusaha sebagai orang yang mampu memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.
Kewirausahaan adalah sikap, semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
Sedangkan istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai usaha baru, menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.
Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris entrepreneur, yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan peluang bisnis. J.B Say menggambarkan pengusaha sebagai orang yang mampu memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.
Sedangkan pengertian wirausaha menurut para ahli adalah sebagai berikut:
- Menurut pandangan seorang Businessman Wirausaha adalah ancaman, pesaing baru atu juga bisa seorang partner, pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajak kerjasama.
- Menurut pandangan seorang Ekonom Wirausaha adalah seorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal dan skilluntuk tujuan berproduksi.
- Menurut pandangan seorang Psikologi Wirausaha adalah seorang yang memiliki tujuan, suka mengadakan eksperimen atau menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
- Menurut pandangan seorang Pemodal Wirausaha adalah seseorang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain yang menemukan cara-cara baru untuk menggunakan resources, mengurangi pemborosan dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyrakat.
- Menurut Gede Prama. SWP. 09/XI/1966 Wirausaha adalah orang-orang yang berani memaksa dirinya untuk menjadi pelayan bagi orang lain.
Dari berbagai definisi wirausaha yang sudah sebagian di jelaskan di atas.apapun kesimpulan anda, atau bahkan apapun definisi dari berbagai tokoh dalam hal menterjemahkan tentang wirausaha, yang pasti kewirausahaan adalah salah satu jalan untuk menjemput rezeki dan jalan untuk mencapai mimpi mimpi anda.
Pendapat lain mengatakan bahwa Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik atau memperoleh keuntungan yang besar.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa wirausahawan itu adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan memiliki kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat dalam memastikan kesuksesan.
Setelah memahami pengertian kewirausahaan harus di pahami juga perlukah kita juga belajar untuk menjadi seorang wirausaha? bagaimana dan kenapa? dalam bukunya : “Cash Flow Quadrant” Robbert Kiyosaky menjelaskan dengan gamlang, kenapa kita harus memilih menjadi seorang wirausaha. Dalam buku ini akan dipaparkan secara sederhana Teori Cash Flow Quadrant Robbert Kiyosaky, dari ulasan tetang teori yang ada di buku beliau ini mudah-mudahan Anda terinspirasi untuk menjadi seorang entrepreneur.
Kenapa kita harus belajar Kewirausahaan…?
Sadar atau tidak kita dikelilingi oleh entrepreneur atau wirausahawan. Berbagai profesi dan disiplin ilmu menjurus pada satu titik yaitu wirausaha. Yang membedakannya hanyalah tujuan, ada profesi yang bisa dikomersilkan dan ada yang tidak, tapi…secara umum apapun disiplin ilmu memiliki nilai jual, baik yang bersidat eksakta, social, politik, budaya, pertambangan, analitic, pshicology dan lainnya.
Teori Cash Flow Quadran membagi manusia dalam empat kuadran, yaitu dua dikuadran kiri dan dua dikuadran kanan, seperti gambar berikut ini :
Kuadran kiri: E=Employee/Pegawai tetap seperti PNS, Karyawan, Buruh. S=Self-employed (Pekerja lepas); Artis, Dokter, pengacara ,Notaris.
Kuadran Kanan: B=Business owner (Independen Business Owner / IBO = pemilik bisnis) I=Investor (Penanam Modal).
Di dalam Buku Cash Flow Quadran Robbert Kiyosaky (Best seller 2006), yang juga dijadikan sumber insipirasi dan motivasi oleh beberapa MLM…saya baru sadar bahwa saya berada pada kuadran kiri bagian pertama (E). Saya acungkan jempol dengan pemikiran beliau dari sisi keilmuan ini. Ini adalah hal sederhana yang memang jarang orang mau berfikir kea rah itu.sekilas saya jadi ingat kisah kisah pada masa lalu..betapa kemajuan negeri negeri pada masa lalu adalah salah satu nya rata rata dari mereka adalah berbisnis dan berjual beli.dan mulai berpikir bahwa saya belum sepenuhnya sukses. Dengan tanpa mengurangi rasa syukur atas apa yang sudah Allah berikan kepada saya. Kemudian saya mencoba merambah ke kuadran kanan sebagai Independent Business Owner dengan membuka usaha bersama keluarga “Rumah Pie”.home made, berencana untuk focus dan mengembangkan usaha “ day care” dan focus kembali kepada PAUD saya setelah sekian lama saya hanya focus di kuadran kiri yaitu menjadi pendidik saja. Setelah saya jalani, ternyata tidak mudah. Untuk pindah kuadran perlu keahlian dan keberanian secara total dan focus pada bisnis yang sudah kita pilih. Tapi saya sangat menyukai bisnis. Dengan bisnis hidup saya lebih baik, hari-hari saya lalui tidak monoton, jaringan persahabatan semakin luas, lebih enerjik dan selalu semangat. Saya semakin yakin dengan pemahaman tentang sumber rezeki terbesar itu ada di perniagaan ( 90%).
Tapi sebagai guru, saya tetap konsern dan bertanggung jawab penuh atas keberhasilan siswa siswi saya dalam studi terutama dalam membangun jiwa wirausaha dan memotivasi mereka untuk memiliki mimpi yang besar, karena dengan mimpi yang besarlah orang menjadi besar, bukan lagi bercita-cita menjadi pekerja swalayan, buruh pabrik setelah lulus dari SMK walaupun saya adalah seorang tenaga guru honorer.
Saya berharap setelah menjelaskan metode ini dengan sederhana, orang orang akan mengetahui khusus nya pembaca modul ini dan khususnya lagi siswa-siswi SMK mulai berfikir dan dengan gagah berani mengambil keputusan, “di kuadran mana saya harus berdiri, agar memiliki kebebasan finansial di usia dini…!”
Fakta menunjukkan kebebasan finasial hanya dimilik oleh orang-orang yang berada dikuadran kanan.secara logika seorang pegawai atau karyawan peluang untuk bisa memiliki serba mewah : mobil mewah, rumah mewah, villa, liburan keluar negeri amatlah jarang.kalaupun ada itu didapatkan dari warisan,hadiah. Harapan saya para lulusan tidak lagi berfikir untuk mencari pekerjaan, tetapi memiliki misi yang kuat untuk menjadi wirausahawaan sukses dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi generasi selanjutnya. Mari kita pahami metode cash flow kuadran yang menurut saya cukup bagus.
Penjelasan tentang Cash flow quadrant…
Cash flow quadran berasal dari kata “Cash Flow” = arus uang. “Quadran” adalah posisi kiri atau kanan atau letak. Casflow quadran menggambarkan posisi arus kas seseorang yang berada disisi sebelah kiri dan kanan kuadran. Cash flow Quadan adalah salah satu metode dari mana penghasilan atau uang diperoleh. Misalnya orang yang berada dikuadran kiri “E” ( Pegawai dan Pekerja ) adalah orang-orang mendapatkan uang dengan bekerja pada orang lain baik itu pemerintah maupun perusahaan. Orang “S” mendapatkan uang dengan bekerja untuk diri sendiri ( Artis, Dokter dll ). Mereka tidak mau dibayar, tapi merekalah yang menentukan berapa mereka pantas dibayar, atau menetapkan tarif atau persentase dari suatu proyek.
Orang yang berada dikuadran kiri memilih berada diposisi kiri untuk mencari pekerjaan yang aman dapat uang rutin setiap bulan dengan tunjangan. Demikian juga halnya dengan Artis, Dokter, Notaris dan lainnya, merasa nyaman dengan hasil kerja mereka yang cukup lumayan. Tapi…apa yang mereka alami…? Mereka aman secara finansial tapi hidup paspasan.dapat uang tapi terikat dengan waktu. Liburan baru bisa dinikmati jika cuti tahunan, berangkat kerja pagi pulang sore bahkan sampai malam, kadang kerja 20 jam saat shutting.belum lagi jebakan macet ketika posisi berada di ibukota.berangkat pagi di kala anak masih tidur dan pulang malam di kala anak sudah tertidur.kalau boleh di umpamakan hampir separuh umur kita habis di jalan. Sulit untuk bisa menikmati liburan bersama keluarga, apalagi datang di majelis majelis ilmu.karena waktu yang sangat terbatas, sementara secara financial gaji sudah banyak potongan hutang, mulai dari PPh sampai kredit rumah, mobil, motor, credit card dan lainnya.
Sedangkan orang yang berada dikuadran kanan adalah orang yang memiliki sistem dan orang lain lah yang bekerja untuk dia. Mpereka yang dikuadran kanan ini memiliki kebebasan financial dan kebebasan waktu untuk menikmati hidup . Orang bekerja untuk mereka dan uang bekerja untuk mereka.
Nah bagaimana dengan kita…?
Apakah Anda telah memilih kuadran mana Anda akan berdiri..? Jika Anda ingin hidup lebih baik, mapan, bebas finansial, berdirilah di kuadran kanan, insya Allah mimpi-mimpi Anda akan terwujud. Hidup Anda akan lebih bermanfaat,“sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungannya…!” Tapi…ingat konsekuensinya Anda akan bekerja dan berfikir keras untuk merintisnya.wujudkan mimpi mimpi anda ( berinfaq, Berangkat haji sekeluarga, rumah, mobil, memiliki panti asuhan, rumah jompo, sekolah gratis, membuat sekolah tahfidz dengan tanpa menunggu gaji bulanan atau bahkan berhutang ) Targetkan mimpi Anda dari sekarang..!
Belajar giat, tambah ketrampilan, baca buku-buku bisnis, bangun jiwa wirausaha dalam diri Anda..! Jadilah manusia yang bermanfaat, dan janganlah menjadi beban bagi orang lain termasuk orang tua Anda sendiri…! Walaupun tetap harus di ingat memetakan hidup setelah mati juga harus kita lakukan karena bagaimanapun kekekalan hidup di dunia ini hanya sementara saja.kehidupan setelah dunia ini lah sebaik baik kehidupan yang harus kita raih.
Analisa Bahwa Bisnis Anda Diciptakan, Bukan Tercipta
Apakah wirausahawan itu muncul karena genetic atau faktor keturunan? Atau karena hokky? Kalau Anda menjawab “ya”, Anda salah besar. Bisnis bukanlah genetic, walaupun ada sangat kecil persentasenya, bisnis dapat dipelajari dan dilatih. Kalau kita tidak mau melihat ke belakang, sejarah dari orang-orang yang sukses seperti: Bob Sadino lahir dari keluarga tidak mampu, sehingga putus sekolah. Aa Gym anak seorang TNI, Bj Habibie anak seorang negarawan, Bill Gate, Robbert Kiyosaky yang ayahnya seorang PNS, dan masih banyak lagi entrepreneur sukses lainnya yang terlahir bukan bukan dari orang tua pebisnis.
Jadi apa yang membentuk seseorang menjadi entrepreneur ? Entrepreneur terlahir karena beberapa faktor, diantaranya :
- Faktor ekonomi Faktor ekonomi atau desakan ekonomi membuat seseorang terdorong untuk memulai sebuah usaha, baik itu konsinyasi atau kemitraan dengan teman yang memiliki usaha atau modal. Ada sebuah kisah seorang siswa kelas XII SMK yang terancam putus sekolah karena tidak mampu membayar iuran. Tapi karena tekat yang kuat untuk menyelesaikan sekolahnya, tanpa rasa malu dan membuang gengsi, siswa tersebut menemui seorang produsen donat dan menawarkan diri untuk membantu penjualan donat dengan system konsinyasi. Setiap hari siswa tersebut membawa 40 donat ke sekolah dan menawarkan kepada teman-teman dan guru, alhasil dalam waktu 1 bulan dia bisa melunasi tunggakan iuran sekolah dan dapat mengikuti UN.
- Faktor sosial
Lingkungan sosial dapet membentuk jiwa wirausaha bagi seseorang. Sebut saja Ahong anak seorang shines yang tinggal dilingkungan pasar, setiap hari melihat perilaku para wirausaha dan keuntungan finansial yang diperoleh mendorong Ahong membuka konter pulsa dengan etalase kecil yang dimodali ayahnya. Ada juga yang menjadi wirausaha karena ingin membantu orang lain yang kesusahan.
- Faktor Demografi Mengingkatnya jumlah penduduk dari tahun ketahun, menyebabkan sempitnya lapangan kerja yang berimbas pada meningkatnya angka pengangguran. Ini menjadi inspirasi bagi orang-orang untuk berpikir kreatif dan memilih menjadi wirausaha.
- Faktor Keluarga Faktor keluarga dapat juga memicu seseorang menjadi wirausaha. Ibu yupi yang merupakan HRD di sebuah perusahaan ternama di daerah Surabaya memutuskan untuk resign. Materi yang sudah di rasa berkecukupan mengingat suami adalah seorang manajer di perusahaan swasta, di sisi lain mereka juga belum di karuniani keturunan, maka keputusan untuk resign pun di lakukan demi melakukan program bayi tabung.namun itu tidak membuat ibu yupi menjadi berdiam diri.akhirnya beliau mendirikan usaha angkringan sego kucing dan mendirikan usaha bersama dengan keluarga.ini juga yang dialami oleh Robbert Kiyosaky yang mulai belajar bisnis sejak umur 9 tahun karena ingin seperti teman-temannya punya mantel hangat yang bagus, sepatu baru dan liburan keluar negeri.
- Faktor Idola
Wirausaha bisa juga muncul dari keinginan individu yang termotivasi karena memiliki idola seorang pebisnis yang sukses.
- Faktor spekulasi / berjaga-jaga. Fakta kita lihat banyak artis yang merangkap sebagai wirausaha karena factor spekulasi atau berjaga-jaga jika kelak ketenaran mulai pudar, sehingga tidak mengalami kesulitan finansial.
- Faktor Karakter seseorang Ada orang yang tidak bisa bekerja dibawah tekanan dari orang lain, maka mereka memilih wirausaha sebagai jalan mencapai imipian mereka.
- Faktor Hobi Mooryati Soedibyo ( Direktur utama Mustika Ratu ), memulai bisnisnya karena hobi. Beliau memanfaatkan waktu luangnya dengan menekuni hobinya membuat lulur dan jamu tradisional. Hasilnya dibagikan kepada istri teman sejawat suaminya secara gratis. Lama kelamaan produk tersebut mulai banyak dipesan dan dijual. Dimulai dari garasi rumah sampai sekarang berkembang menjadi perusahaan kosmetik yang ternama dan memiliki cabang di dalam dan di luar negeri.
Berbakat kah anda menjadi seorang wirausaha? Ada mungkin yang tersenyum, saya sudah melakukan itu..atau ada yang akan menjawab, saya sama sekali tidak tertarik dan tidak ada bakat jadi wirausahawan…! Mari kita coba menggali bagaimana ciri-ciri seorang wirausahawan tersebut, dan pikirkanlah apakah ciri-ciri itu ada pada diri Anda, jika tidak Anda bisa melatih diri kearah sana.
Banyak orang ingin pindah kuadran dari kiri ke kanan ( Dari “E” ke “IBO” ), tapi karena tidak mengenal siapa diri mereka, akhirnya berhenti di tengah jalan, kadang mundur sebelum mulai karena ketakutan yang berlebihan ( Takut rugi, takut jatuh miskin, dll ). Bahkan ada yang fobia kehabisan modal dan takut keluar dari “Zona Nyaman“, dengan gaji bulanan sudah lumayan, yang penting tidak beresiko. Tapi….jangan lupa jika Anda punya mimpi untuk sukses….maka Anda harus berani ambil resiko dan membuang ketakutanketakutan yang berlebihan dengan cara membangun misi baru dan kekuatan baru dari berbagai sisi.
Entrepreneur atau wirausahawan itu memiliki karakter yang berbeda dengan orang biasa atau orang lain secara umumnya, yaitu : a. Pintar mengelola ketakutan yang membayanginya b. memiliki sudut pandang yang berbeda dari orang lain c. Penjual yang tidak pantang menyerah d. menyukai tantangan baru e. Prinsip dan komitmen yang kuat.
Berikut adalah penjelasan nya…
Pintar mengelola ketakutan yang membayanginya Seorang wirausahawan itu cerdas mengelola ketakutan. Dia tidak mau ketakutan itu membuat dirinya lemah dan mundur, tapi ketakutan yang ada dimanfaatkan untuk membangkitkan keberanian dan kepercayaan dirinya. Kelemahan-kelemahan diantisipasi dengan hal-hal yang menambah kekuatan, seperti : kurangnya pengalaman diantisipasinya dengan mencari pengalaman, berguru pada yang sukses dan mengikuti latihan-latihan. Contoh kisah seorang kuli bangunan (tukang batu) yang sering ikut proyek pembangunan gedung pencakar langit di Jakarta. Takut tidak dapat pekerjaan (PHK), dia bekerja sambil belajar tentang teknik pemasangan batu / batako dan mempelajari perbandingan pasir dengan semen, sambil membangun mimpi menjadi pengusaha konstruksi. Sepuluh tahun kemudian mimpinya menjadi kenyataan.
Memiliki sudut pandang yang berbeda dengan yang lain Cara pandang seorang entrepreneur dalam melihat suatu masalah, kesulitan, perubahan, diri sendiri, lingkungan, trend dan kejadian jauh berbeda denga cara pandan orang lain. Contoh sederhana ketika di suatu wilayah kita katakan kota Malang misalnya, disana banyak sekali terdapat buah apel, bahkan karena banyaknya ketika musim panen tiba kadang-kadang harga jual apel bisa anjlok.
Tapi dimata seorang entrepreneur, itu bukanlah kegagalan, tapi sebuah inspirasi atau ide baru sehingga popular dengan sebutan “kripik apel” yang cukup lezat setelah digoreng, bawang, garam cukup mampu mengubah apel yang tadinya buah segar sedikit asem menjadi cemilan yang banyak di minati sebagai oleh oleh khas daerah malang.
Penjual yang tak tidak pantang menyerah Keterampilan menjual adalah keterampilan dasar yang sangat membantu Anda menjadi seorang entrepreneur sejati dan mempercepat pertumbuhan bisnis. Kadang banyak orang meremehkan seorang salesman yang datang kerumahnya, atau di sekolah siswa siswi mata pelajaran kewirausahaan ketika saya memberikan tugas untuk melakukan penjualan telor asin hasil karya mereka di beberapa sekolah lain. Kadang merasa minder dan malu pada saat menawarkan suatu produk pada waktu praktek penjualan. Ini pemikiran yang keliru. Sales atau penjual adalah ujung tombak sebuah bisnis dan modal dasar untuk jadi good entrepreneur. Jika Anda mau membaca sejarah orang-orang sukses di Multi Level Marketing (MLM)…karir awal mereka adalah sebagai sales. Kalau kita perhatikan seorang sales, dia tetap tersenyum walaupun orang menutup pintu saat kedatangannya. Di cuekkin pula oleh kita ketika mreka misalnya hendak mempromosikan suatu barang kepada kita di Karena mereka tidak mengutamakan omzet penjualan, tapi pada detik itu pula mereka belajar dari setiap orang yang dia temui, kemudian membuat strategi dalam menghadapi pelanggan berikutnya hingga sukses mereka raih.
Menyukai adanya tantangan baru Seorang entrepreneur cenderung tidak menyukai arus tengah, orang atau terperangkap dalam kehidupan yang monoton (Sempurna). Dia tidak bisa diam, berpikir dan terus berpikir. Dia adalah seorang kreatif dan smart worker. Saya pernah mewawancarai beberapa orang smart dan good entrepreneur, ternyata mereka tidak suka membicarakan hal-hal yang tidak berguna, waktu dimanfaatkan dengan dengan sebaik-baiknya karena hidup hanya sekali dan waktu yang berlalu tidak dapat dikejar kembali.
Dari sikap tersebut kita yakin kenapa mereka sukses dalam hidup, karier, dan bisa memenuhi kebutuhan fitrah manusia dan pensiun dini sebagai investor yang duduk manis sambil membuka kran-kran pipa uang mereka, padahal waktu yang diberikan Allah kepada kita sama (24 jam)…Mari kita renungkan! Sejauh mana kita telah mengefektifkan waktu kita…? Jika Anda ingin jadi Entrepreneur sukses, mari menjadi pribadi yang banyak berinovasi…Apalagi anda sebagai seorang pemimpin rumah tangga..walau rejeki sudah menjadi ketetapan Nya namun manusia tetap di tuntut untuk bertebaran di muka bumi dalam rangka menjemput rejeki dari Allah tentukan tidak sekedar hanya berusaha saja tapi di sertai dengan ketakwaan sebagai hamba yang penuh kelemahan, dan tetap berada di koridor hukum Nya. Insya Allah impian Anda akan terwujud.
Prinsip dan komitmen yang kuat Entrepreneur sejati memiliki keteguhan hati yang tinggi, pantang menyerah walaupun menghadapi kegagalan. Karena seorang entrepreneur melihat kegagalan berbeda dengan orang kebanyakan. Orang sering frustasi dan mengakhiri hidupnya saat mengalami kegagalan. Memiliki komitmen berarti kita melakukan segala daya dan upaya untuk mewujudkan apa yang kita impikan walaupun betapa sulitnya jalan yang akan kita lalui dan kita tempuh.bayangkan betapa Tirto utomo pemilik ide pertama menjual air putih dalam kemasan.betapa awal memulai kariernya pasti banyak batu terjal yang beliau hadapi.bagaimana bisa orang berfikir untuk menjual air putih yang sudah tidak asing lagi bahwa setiap rumah pasti memiliki air putih.kemudian beliau berinisiatif untuk menjual air putih tersebut dalam kemasan.padahal air putih indentik dengan minuman yang tidak perlu membayar pada saat itu sekitar thn 1980 an.tapi beliau tidak pantang menyerah meskipun mungkin hal tersebut di anggap tidak mungkin.hingga akhirnya sekarang siapa yang tidak mengenal produk air kemasan tersebut? Dan di ikuti oleh industry industry air kemasan yang lain.
Anda sekarang yakin pada diri sendiri bahwa anda bisa…!
Sekarang kita akan membahas lebih detail lagi dan mempertegas lagi apa sebenarnya hal yang menyenangkan ketika kita memilih untuk menjadi seorang entrepreneur…mari kita simak….
Banyak perdebatan tentang upaya pengangguran di dunia, tapi menjadi entrepreneur (pengusaha) adalah salah satu cara yang layak dipertimbangkan. Pada intinya, entrepreneur adalah sesorang yang memiliki sifat berani mengambil resiko, kreatif, inovatif, menyenangi tantangan, serta sanggunp menangkap dan memanfaatkan peluang. Tidak semua orang berminat menjadi entrepreneur, lantas mengapa ada sebagian orang memilih jalan hidup menjadi seorang entrepreneur. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus menjadi entrepreneur :
- Masa depan ada di tangan kita sendiri
- Bebas dari tekanan pemilik perusahaan
- Tidak tergantung pada bantuan pemerintah
Para entrepreneur tersebut, selain menjadikan alasan diatas menjadi entrepreneur, mereka juga merasakan nikmatnya menjadi entrepreneur. Inilah beberapa kenikmatan yang akan dirasakan bila kita menjadi entrepreneur :
- Menjadi bos untuk diri sendiri b. Kebanggaan c. Kebebasan finansial d. Tidak terikat ruang dan waktu e. Banyak relasi f. Dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.
Untuk menjadi entrepreneur yang sukses dan mencapai point A sampai H di atas..memang tidak semudah membalik telapak tangan, tapi juga tidak sesulit membalik gunung, Berikut karakter yang wajib kita miliki bila ingin menjadi entrepreneur sukses :
- Berani bermimpi besar
- Berani mencoba hal baru
- Berani disiplin
- Berani langsung bergerak
- Berani gagal
- Berani sukses
- Berani tampil beda
- Berserah diri kepada Allah SWT
Prinsip yang harus kita pegang adalah bertawakal dan berdoa tentunya harus kita lakukan di awal.di lanjutkan dengan ikhtiar ( just do it ) dan terakhir adalah bertawakal dan berdoa kembali.semoga ada jalan dan hasilnya.karena sekali lagi, manusia bisa berencana.tapi Allah jua lah yang menentukan.tenang saja pada area hasil manusia tidak akan di tuntut di hari akhir karena itu di luar area kita.yang jelas ikhtiar saja, hasil mah Gusti Allah ndak pernah sare….
Hal yang harus kita waspadai saat memilih jalan hidup menjadi entrepreneur adalah mampu membedakan antara mitos (hal –hal yang tidak benar) dan fakta (hal yang sebenarnya) tentang entrepreneur. Berikut mitos dan fakta entrepreneur.
Mitos tentang entrepreneur
- Entrepreneur itu dilahirkan, bukan diciptakan
- Untuk menjadi entrepreneur, perlu memiliki banyak uang
- Untuk menjadi entrepreneur, perlu memiliki nasib baik
Fakta tentang entrepreneur
- Untuk menjadi entrepreneur, tidak perlu mempertimbangkan usia dan jenis kelamin. Entrepreneur adalah universal. Berlaku bagi semua orang tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, agama dan lain-lain
- Hampir semua entrepreneursukses megalami kegagalan di awal berbisnis. Bagi entrepreneur sukses, kegagalan adalah ongkos belajar lebih baik. Mereka paham bahwa kegagalan adalah media pembelajaran terbaik.
- Jadi setidaknya mulailah untuk mengambil ancang ancang berbisnis dan mencoba masuk di kuadran kanan.dan motivasi anak didik kita untuk menjadi seorang pebisnis.waktu yang bebas untuk meningkatkan ibadah, mungkin mengejar ketertinggalan kita untuk tahfid, bersilahturahmi kepada saudara, bahkan kebebasan waktu yang banyak bersama dengan suami, istri, dan anak anak kita…anda sekarang menjadi semakin yakin bukan…? Berani mencoba…?
Tujuan, Manfaat, Fungsi, Keuntungan dan Kelemahan Wirausaha
ð Tujuan Wirausaha
Dalam berwirausaha, tentunya terdapat berbagai tujuan yang ingin dicapai dan tidak hanya sebatas mencari keuntungan. Berikut ini berbagam tujuan wirausaha yang bisa dijadikan sebagai referensi sebelum memulai berwirausaha supaya tidak salah Iangkah dan melenceng dan pengertian wirausaha. Berikut tujuannya :
- Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Usaha yang sukses dan semakin besar, tentunya semakin banyak membutuhkan sumber daya manusia. Dengan memberdayakan masyarakat sekitar tempat usaha, hal tersebut dapat memberikan lapangan pekerjaan sekaligus mengurangi jumlah pengangguran. Dan dengan mempunyal pekerjaan yang tetap, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
- Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul. Jika di masyarakat terdapat wirausaha yang sukses, bukan tidak mungkin hal tersebut akan menggugah semangat masyarakat di sekitar untuk mencoba berwirausaha. Tidak hanya semangat, masyarakat juga akan belajar untuk berperilaku dan bersikap layaknya seorang wirausahawan yang sukses jika ingin meraih keberhasilan dalam usahanya. Dengan begitu, seorang wirausahawan dapat menularkan rahasia suksesnya kepada masyarakat mulai dar pengertian wirausaha.
- Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas. Ketika seseorang berwirausaha, tentunya ia membutuhkan sumber daya manusia yang dapat membantunya meningkatkan kualitas dan usahanya. Dengan memberdayakan sumber daya manusia, tidak hanya dapat meningkatkan pencapaian usaha, juga dapat melatih sumber daya manusia tersebut menjadi calon wirausaha yang berkualitas. Dengan begitu, ketika ia telah mempunyai usaha sendiri, bukan tidak mungkin ia menjadi seorang wirausaha yang sukses, sehingga jumlah wirausaha berkualitas semakin bertambah.
- Menumbuh kembangkan keselarasan dan mencintai kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadapmasyarakat.
ð Manfaat Wirausaha Tujuan wirausaha tersebut jika dijalankan dengan baik, maka akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Berikut ini beragam manfaat dar wirausaha yang bisa didapatkan oleh para pelaku usaha ataupun masyarakat sekitar. Berikut manfaatnya :
- Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran. Seseorang yang memulai untuk berwirausaha, tentunya memerlukan sumber daya manusia yang dapat membantunya meningkatkan hasil usaha. Dengan semakin banyaknya wirausaha, hal tersebut berarti membuka lowongan pekerjaan dan mampu menambah daya tampung pekerja. Semakin banyaknya lowongan pekerjaan yang dibuka, hal tersebut akan membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran di masyarakat.
- Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun tetapi tidak melupakan peintah agama. Seorang pemilik usaha yang sukses akan memberikan contoh baik untuk lingkungan sekitarnya, yakni menumbuhkan semangat kerja keras, berusaha dengan tekun, dan mempunyai kepribadian yang unggul. Dengan begitu, masyarakat dapat melatih dirinya menjadi lebih baik lagi dan berusaha mencontoh apa yang telah dicapai oleh wirausahawan tersebut
- Berusaha mendidik masyarakat agar hidup efisien, ekonomis, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
- Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut diteladani. Seorang pemilik usaha yang sukses akan memberikan contoh baik untuk lingkungan sekitarnya, yakni menumbuhkan semangat kerja keras, berusaha dengan tekun, dan mempunyai kepribadian yang unggul. Dengan begitu, masyarakat dapat melatih dirinya menjadi Iebih balk lagi dan berusaha mencontoh apa yang telah dicapai oleh wirausahawan tersebut.
- Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya.
ð Fungsi Wirausaha Peran kewirausahaan dapat terbagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi secara mikro dan secara makro.
- Secara mikro, kewirausahaan berperan dalan menangung risiko ketidakpaastian mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yangbaru dan berbeda untuk menciptakan nilai rambah dan usahausahabaru. Dalam melakukan fungsi mikronya, wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai :
- Penemu (innovator), yaitu menemukan dan menciptakan sesutu yang baru, seperti ide, cara, teknologi, produk, organisai dan bentuk inovasi lainnya.
- Perencana (planner), yaitu merancang usaha atau tindakan yang baru.
- Secara makro, kewirausahaan berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Hasil-hasil dari penemuan ilmial, penelitian, p[engembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi rekayasa telah menghasilkan kreasi-kreasi baru dalam produk barang dan jasa yang berskala global.
Kewirausahaan dapat tumbuh tidak terbatas pada ruang linhkuo masyarakat. Namun, dalam pemerintahan pun dapat berkembang. Jiwa kewirausahaan tidak hanya terbatas secara nyata (fisik), melainkan juga secara abstrak yang digambarkan dalam perilaku maupun metode. Di Indonesia, jiwa kewirausahaan dapat dikembangkan menjadi salah satu alternatif dalam pemecahan masalah.misalnya, dalam mengatasi masalah pengangguran, terlihat pada berkembangnya wirausaha yang ada dalam masyarakat yang tergambar dalam pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) yang dapat menyerap tenaga kerja. Hak ini menggambarkan peran kewirausahaan secara nyata. Kewirausahaan juga dapat menciptakan ide/metode baru, contohnya berupa ide atau gagasan dalam menumbuhkan semangat dan motivasi baru pada sistem rekruitmen tenaga kerja dengan menggunakan tes psikologis.
Peranan kewirausahaan dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat dapat terus ditingkatkan, hal ini memerlukan kerjasama semua pihak. Dari kalangan birokrat dapat mempermudah perizinan, melakukan pendidikan dan pelatihan maupun penyedia infrastruktur, sedangkan untuk kalangan masyaraat, dengan memiliki keinginan meningkatkan taraf hidup dan mengembangkan ekonomi masyrakatnya.
ð Keuntungan dan Kelemahan Berwirausaha
Apa keuntungan menjadi wirausahawan? Brad Sugar (pendiri Action International, 2007) menyatakan “Business just a game, so learn the rules, play smart, and have fun.”Jadi, wirausaha adalah sebuah permainan, dimana kita harus tahu betul aturan main, lalu menjalankan usaha secara cerdik, dan akhirnya menikmati keuntungan. Oleh karena itu, keuntungan menjadi wirausaha adalah mempunyai kemampuan dalam mengatur waktu sehingga tidak bergantung pada ketentuan jam kerja kantor, dapat mengatur kondisi usaha sendiri, menentukan aturan main dalam usaha sendiri dengan sangat hati-hati dan ssuai dengan karakter diri dan pekerjaan, serta megalami masamasa saat berhasil dan gagal.
Oleh sebab itu, banyak sekali keuntungan yang didapat jika memilih menjadi wirausahawan. Banyak orang yang terdorong menjadi wirausahawan karena mereka memiliki banyak peluang mencapai tujuan yang dikehendakinya sendiri, memperoleh laba yang maksimal dan banyak lagi. Kenyataan menunjukkan bahwa bila kita bekerja keras maka kita akan mendapatkan lebih banyak uang dan tentunya akan merasa lebih bahagia karena mampu memuhi sebagian besar kebutuhan hidupnya, dibandingkan orang yang tidak mempunyai uang. Beberapa peluang sebagai keuntungan yang memberikan dorongan kuat seseorang untuk berwirausaha adalah sebagai berikut :
- Mempunyai kebebasan mencapai tujuan yang dikehendaki Kebebasan adalah sesutu yang sangat bernilai bagi sesorang. Wirausaha memberikan kebebsan kepada setiap orang untuk menentukan tujuannya sendiri dan mencapai tujuannya sendiri menjadikan banyak orang memilih menjadi wirausahawan. Beberapa wirausaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadinya secara fleksible. Mereka dapat menentukan sendiri target pencapaian usaha yang mereka inginkan. Kebebasan dalam menggunakan sumber daya, dan tidak bergantung pada orang lain.
- Mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan potensi diri secara penuh. Banyak orang menyadari bahwa menjadipekerja itu terkadang sangat membosankan, tidak menantang, dan sangat tidak menarik. Namun,bagi wirausahawan hal tersebut tidak berlaku, bahkan bekerja dan bermain hampir tidak ada bedanya, sangat menyenangkan. Kegiatan bisnis yang mereka geluti sebagai alat untuk mcngoptimalkan potensi diri dan pernyataan aktualisasi diri. Para wirausahawan menyadari bahwa batasan terhadap kesuksesan mereka adalah segala hal yang ditentukan olej kretivitas, antusias, dan visi mereka sendiri. Dengan memiliki sebuah usaha, mereka dapat mendemontrasikan pikiran dan perilaku mereka sendiri yang berarti memberikan kekuasaan pada dirinya secara penuh.
- Memperoleh manfaat dan laba yang maksimal Menjadi wirausawan akan memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri keuntungan atas investasinya. Meskipun uang bukan segalanya, laba dari usahanya merupakan faktor penting untuk memotivasi diri dalam mengembangkan usaha baru. Dengan membuka usaha, ada manfaat yang membanggakan diri seperti dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain, membantu yang tidak mampu, dan memperoleh laba yang cukup banyak sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih baik.
- Terbuka kesempatan untuk melakukan perubahan Menjadi karyawan tidak bebas dalam melakukan perubahan. Setiap perubahan harus atas persetujuan pimpinan dan pemilik. Apabila kita menjadi pengusaha, maka kita mempunyai kebebasan untuk mengubah kondisi perusahaan sesuai dengan keinginan kita yang sudah dipikirkan dengan sangat matang dan risiko yang diperhitungkan dengan cermat.
- Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam menciptakan kesempatan kerja. Dengan mendirikan sebuah usaha, berarti wirausahawan memberikan manfaat pada masyarakat untuk mendapatkan kesempatan kerja dan membantu masyarakat dalam mendapatkan barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keigninan mereka.
- Terbuka peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atau usaha mereka Biasanya para pengusaha, dari yang masih kecil sekalipun sering kali mendapatkan peran strategis dalam kehidupan sosial kemasyarakatan di lingkungannya, mereka dihormati, dipercaya, bahkan mereka sangat dihargai karena hasil usaha mereka yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat atau lingkungannya.
Secara garis besar bahwa keuntungan yanga diperoleh dari seorang wirausahawan adalah kebebasan dalam mengelola usaha, waktu dan pengakuan atas keberhasilan. Namun demikian yang harus dicatat adalah semua keberhasilan tersebut tentu diperoleh dengan cara bekerja keras, perencanaan yang baik, dan diiringi doa setelah berusaha dengan sebaik mungkin. Selain ada keuntungan tentu saja ada kelemahan sebagai wirausahawan, kelemahan itu sebagai berikut :
- Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika resiko ini telah diantisipasi dengan baik, maka berarti wirausaha telah menggeser resiko tersebut.
- Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang
- Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat.
- Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
Jangan mengendurkan diri melihat kelemahan wirausaha, justru hal tersebut dijadikan sesuatu untuk memacu keberhasilan anda.
- Sasaran dan Asas Kewirausahawan
- Sasaran kewirausahaan adalah :
- Para generasi muda pada umumnya, anak-anak putus sekolah dan para calon wirausaha,
- Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil, dan koperasi
- Organisasi profesi dan kelompok-kelompok masyarakat.
- Asas kewirausahaan adalah :
- Kemampuan memecah masalah dan mengambil keputusan
- Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
- Kemampuan berpikir, bertindak kreatif, dan inovatif
- Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
- Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang sehat
- Ruang Lingkup Kewirausahawan
Dalam berwirausaha banyak sekali bidang-bidang yang harus digeluti diantaranya adalah :
- Lapangan pendiri jasa : pedagang perantara, pemberi kredit atau perbankan, pengusaha angkutan, pengusaha biro jasa travel pariwisata, pengusaha asuransi dan lain sebagainya
- Lapangan perdagangan : perdagangan besar, perdagangan menengah dan perdagangan kecil.
- Lapangan agraris : pertanian (tanaman berumur pendek dan berumur panjang), perkebunan dan kehutanan.
- Lapangan perikanan : pemiliharaan ikan, penetasan ikan, makanan ikan, dan pengangkutan ikan.
- Lapangan peternakan : peternakan ayam, sapi dan lain-lain.
- Lapangan perindustrian : indrustri tekstil, industri kerajinan tangan dan lain-lain.
- Lapangan pertambangan dan energi
- Syarat-Syarat Menjadi Wirausaha
- Modal yang memadai untuk melaksanakan usaha, meskipun tidak terlalu besar.
- Mau bekerja keras, yaitu mampu dan mau untuk bekerja lebih dari 10 jam per hari, menangani sendiri semua pekerjaan yang berkaitan dengan usaha sendiri.
- Mampu memperkirakan, menghitung dan membandingkan harga pokok, harga jual dan laba rugi.
- Karakteristik Wirausaha
Salah satu kunci kesuksesan seorang wirausaha adalah harus mempunyai karakteristik yang baik dan menarik. Karena karakteristik seorang wirausaha yang baik akan membawa kearah kebenaran, keselamatan, serta menaikkan derajat dan martabatnya. Seorang wirausahawan adalah yang menciptakan sebuah bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya. Para peneliti telah menghabiskan waktu dan usaha dalam dasawarsa ini untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kepribadian wirausahawan. Beberapa karakteristik yang cenderung terlihat pada wirausahawan diantaranya :
- Menyukai tanggung jawab
Wirausahawan merasa bertanggung jwab secara pribadi atas hasil perusahaan tempat mereka terlibat. Mereka lebih menyukai dapat mengendalikan sumber-sumber daya mereka sendiri dan menggunakan sumber daya tersebut untuk mencapai cita-cita yang telah ditetapkan sendiri.
- Lebih menyukai risiko menengah
Seorang wirausahawan bukanlah seorang pengambil risiko liar melainkan seseorang yang mengambil risiko yang diperhitungkan. Tidak seperti penjudi, wirausahawan tidak suka berjudi. Wirausahawan melihart sebuah bisnis dengan tingkat pemahaman risko pribadinya. Cita-cita mungkin tampak tinggi bahkan mustahil tercapai menurut persepsi orang lain, tetapi wirausahawan melihat situasi ini dari sudut pandang yang bebeda dan percaya bahwa sasaran mereka masuk akal dan dapat dicapai. Mereka biasanya melihat peluang di daerah yang sesuai dengtan pengetahuan, latar belakang dan pengalamannya yang akan meningkatkan kemungkinan keberhasilannya.
- Keyakinanan atas kemampuan untuk berhasil (optimis) Wirausahawan umumnya mempunyai banyak keyakinan atas kemampuan untuk berhasil. Maka cenderung optimis terhadap peluang keberhasilan dan optimisme mereka biasanya berdasarkan kenyataan. Salah satu peneliti dari National Federation of Independent Business (NFIB-USA) menyatakan bahwa sepertiga dari wirausahawan menilai peluang berhasil mereka 100%, tingkat optimisme yang tinggi kiranya dapat menjelaskan mengapa kebanyakan wirausahawan yang berhasil pernah gagal dalam bisnis, kadang lebih dari sekali sebelum akhrnya berhasil.
- Hasrat untuk mendapatkan Wirausahawan ingin mengetahui sebaik apa mereka bekerja dan terus menerus mencari pengukuhan.
- Tingkat energi yang tinggi
Wirausahawan lebih energetik dibandingkan orang kebanyakan. Energi itu merupakan penentu mengingat luar biasanya bisnis yang diperlukan untuk mendirikan suatu perusahaan. Kerja keras dalam waktu yang lama merupakan sesuatu yang biasa.
- Orientasi kedepan
Wirausahawan memiliki indra yang kuat dalam mencari peluang. Mereka melihat kedepan dan tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dikerjakan kemarin melainkan lebih memepersoalkan apa yang akan dikerjakan besok.
- Keterampilan Mengorganisasi Membangun sebuah perusahaan “dari nol” dapat dibayangkan seperti menghubungkan potongan-potongan sebuah gambar besar. Para wirausahawan mengetahui cara mengumpulkan orang-orang yang tepat untuk menyelesaikan tugas. Penggabungan orang dan pekerjaan secara efektif memungkinkan para usahawan untuk mengubah pandangan ke depan menjadi kenyataan.
- Menilai prestasi lebih tinggi dari uang Salah satu kesalah pengertian yang paling umum mengenai kewirausahawan adalah anggapan bahwa mereka sepenuhnya terdorong oleh keinginan menghasilkan uang. Sebaliknya, prestasi tampak sebagai motivasi utama wirausahawan, uang hanyalah cara untuk “menghitung skor”. Seorang peneliti bisnis mengatakan :”yang membuat wirausahawan maju lebih komplek dan lebih luhur dari sekedar uang.”
Berikut karakteristik wirausahawan menurut ahli :
- Bygran Krakteristik wirausahawan menurut Bygran, yang dikenal dengan istilah 10 D adalah :
- Dream (mempunyai visi terhadap masa depan dan mampu mewujudkannya)
Seorang wirausaha harus memepunyai visi atau pandangan ke depan ek masa depan untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanyaserta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan visinya sehingga apa yang telah menjadi visinya akan menjadi kenyataan.
- Deciviners (tidak bekerja lambar, membuat keputusan berdasar perhitungan yang tepat) Seorang wirausaha adalah orang yang dapat bekerja cepat dalam menghasilkan sesuatu. Selain itu juga dapat membuat suatu keputusan dengan cepat, tepat dan penuh perhitungan, agar berhasil dalam mengembangkan usahanya.
- Doers (membuat keputusan dan melaksanakannya) Seorang wirausaha dalam mengambil keputusan akan langsung menindaklanjuti. Kegiatannya dilaksanakan secepat mungkin dengan penuh perhitungan. Ia tidak mau menunda kesempatan yang baik dalam menjalankan bisnisnya,
- Determination (melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian) Seorang wirausaha melaksankan kegiatannya dengan penuh perhatian, rasa tanggung jawab, dan tidak mudah menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintagan yang mustahil unutk diatasi.
- Dedication (mempunyai dedikasi yang tinggi dalam berusaha) Seorang wirausaha harus mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya. Ia mengerjakan pekerjaannya tanpa kenal lelah. Semua perhatiannya dipusatkan untuk kegiatan bisnisnya.
- Devotion (mencintai pekerjaan yang dimiliki) Seorang wirausaha harus mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang efektif unutk menjual produknya.
- Details (memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci) Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor yang sangat rinci terhadap apa yang terjadi selama menjalankan kegiatan usahanya. Dan tidak mengabaikan faktor-faktor yang kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
- Destiny (bertanggung jawab terhadap tujuan yang hendak dituju) Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau bergantung pada orang lain.
- Dollars (motivasi bukan hanya uang) Seorang wirausaha tidak mengutamakan pada pencapaian kekayaan. Motivasinya bukan karena masalah uang. Dia berasumsi jika berhasil dalam bisnisnya, maka ia pantas mendapatkan laba, banus dan hadiah.
- Distribute (mendistribusikan kepemilikannya terhadap orang yang dipercaya) Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bisnisnya.
- Schermerhorn Jr, 1999 Karakteristik wirausahawan menurut Schermerhorn Jr antara lain :
- Fokus pengendalian internal
- Tingkat energi tinggi
- Kebutuhan tinggi akan prestasi
- Toleransi terhadap ambiguitas
- Kepercayaan diri f. Berorientasi pada action
- Mc Celand Karakteristik wirausahawan menurut Mc Celand antara lain :
- Keinginan untuk berprestasi
- Kenginan untuk bertanggung jawab
- Keberanian menanggung risiko
- Optimis
- Aktivitas enerjik
- Berorientasi ke masa depan g. Keterampilan dan pengorganisasian
- Masykur W Karakteristik wirausahawan menurut Masykur W antara lain :
- Keinginan unutk berprestasi
- Keinginan unutk bertanggung jawab
- Preferensi kepada risiko menengah
- Persepsi kepada kemungkinan berhasil
- Rangsangan untuk umpan balik f. Aktivitas energik g. Orientasi ke masa depan
- Keterampilan dalam pengorganisasian
- Sikap terhadap uang
- M. Scaborough dan Zimmerer Karakteristik wirausahawan menurut M. Scaborough dan Zimmerer antara lain :
- Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya
- Lebih memilih resiko yang moderat
- Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
- Selalu menghendakii umpan balik yang segera
- Berorientasi ke masa depan, perpektif, dan berwawasan jauh ke depan
- Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik
- Memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
- Selalu menilai prestasi dengan uang
- Ciri Sikap dan Perilaku Wirausaha
Dari pengertian Wirausahawan sebelumnya, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa seorang wirausahawan adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan memiliki motivasi tinggi, yang beresiko dalam mengejar tujuannya.
Untuk dapat mencapai tujuan-tujuannya, maka diperlukan sikap dan perilaku yang mendukung pada diri seorang wirausahawan.Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang.Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses.
Wirausahawan yang tangguh adalah wirausahwan yang mempunyai semanagat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan yang sangat baik untuk dapat mendirikan, memiliki dan menangani perusahaan yang resikonya cukup besar serta kegiatan usahanya cukup kompleks.Julukan wirausahawan tangguh diberikan kepada individu yang tealh memenuhi prasyarat sebagai wirausahawan andal. Adapaun ciri-ciri wirausahawan adalah sebagai berikut :
Ciri-ciri dan sifat-sifat profil seorang wirausahawan:
- Percaya Diri Wataknya : Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
- Berorientasikan tugas dan hasil
- Wataknya : Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif.
- Pengambil Resiko.
- Wataknya : Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.
- Kepemimpinan.
- Wataknya : Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
- Keorisinilan.
- Wataknya : Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
- Berorientasi ke masa depan.
- Wataknya : Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan.
- Jujur dan tekun.
- Wataknya : Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
- Disiplin Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi.Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya.
Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
- Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komimten yang jelas, terarah dan bersifat progressif (berorientasi pada kemajuan).Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya.
Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, problem solving bagi masalah konsumen, dan sebagainya. Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen, akan memiliki nama baik (goodwill) di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
- Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang wirausahawan.kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purna jual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
- Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasangagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi.Gagasangagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan.kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
- Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
- Realistis
Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya.Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasionil dalam pengambilan keputusan bisnisnya.Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukanmasukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis. (KWU XII)
Sumber: Guru pembelajar
Tidak ada komentar