ARI (21) ojek online yang lagi bertugas mengantarkan penumpang ke salah satu pusat perbelanjaan. Dalam perjalanan Ibu Nina (45) membayar ongkosnya beserta tips sebotol aqua dan disimpanlah botol aqua tersebut. Seperti biasa Ari kembali ke tempat mangkalnya, hari ini sangat panas sekali. Tak terasa matahari sudah naik setinggi kepala. Sejam dan dua jam berlalu Ari menghabiskan waktu untuk menunggu penumpang dengan membaca buku. Karena Ari adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi, demi membayar biaya semesteran dia rela menjadi ojol sebagai penghasilan tambahannya. Proses tidak akan menghianati sebuah hasil, kuliah Ari dibiayai oleh hasil keringatnya tanpa membebankan ke orangtuanya.
Tak terasa pesan hanphone Ari pun berdering tapi bukan dari penumpang melainkan dari Ani teman kuliahnya. “Ri nuju dimana?”, kata Ani. Ari pun menjawab biasa lagi mangkal nih. “Urang kirim file makalah yeuh, ngke punten pangprintkeun nya”, lanjut Ani. “Siap Bosku”, jawab Ari. Selain menjadi ojol Ari pun menjadi joki permakalahan, baik print, editin ataupun joki skripsweet hihi. Walaupun harga teman namun resikonya puyeng setengah mati apalagi pelanggan seperti Ani yang cerewetnya setengah mati, ups hehehe.
Langsung gas ke tukang foto kopi Pak Nana (50) langganan Ari selain beliau ramah dan harganya sangat bersahabat bisa ngutang dulu hihi menyesuaikan dengan kantong mahasiswa. Wah ada calon pak dosen datang senyum Pak Nana menyambut Ari. Bisa aja nih Pak Nana tapi Amiin hehehe, ujar Ari. Biasa pak print makalah. Setelah selesai Ari memotokan hasil print tersebut ke ibu ratu Ani. Namun di bagian cover makalahnya ada salah kepenulisan yang harusnya nama kampus Udin menjadi kampus Uden. Setengah perjalanan bunyi hp Ari bertanda penumpang memanggil kali ini memesan dua ayam bakar plus nasi. Di siang hari ini Restoran Kang Dadang (43) sangat ramai sekali selain dari rasanya yang maknyos harganya pun terjangkau. Sedang ribet-ribetnya ngantri pesan dari Ani kembali muncul untuk merevisi cover makalah. Setelah itu ayam bakar pun siap diantarkan ke alamat Ibu Ling-ling (57) Ari pun sampai di tkp tak disangka Ari mendapatkan bayar plus satu paket ayam bakar tadi.
Lagi-lagi handphone Ari berdering kembali pesan dari Ani menyuruh untuk mervisi nama dosen di makalah yang harusnya Maridi menjadi Mardi. Di tengah jalan Ari melihat adik kecil yang tersenggol motor tapi untungya dia tidak apa-apa, dengan rasa iba melihat adik kecil ini kondisinya yang lusuh Ari pun memberikan paket ayam bakar tadi ke Nuri (13).
Setelah ada lebih dari lima kali Ari pulang pergi ke tempat Pak Nana dengan cuaca seperti air mendidih saat menyeduh kopi bertambah dengan pusingnya Ari atas revisian dari Ani. Ari pun langsung membuka botol aqua yang dikasih oleh Ibu Nina tanpa pikir panjang aqua itu pun melesat ke bibir Ari. Pak Nana melihatnya, “Maneh teu puasa Ri,?”. Ari pun langsung kaget dan ingat ia sedang puasa. “Astagfirullah, kata Ari dalam hati, dengan refleks Ari membasuhkannya ke muka. “Mau cuci muka pak”.
Tidak ada komentar