Menurut T. Hani Handoko (2000:103) ada dua tujuan utama program pendidikan dan pelatihan atau pengembangan pegawai, yaitu :
1) Untuk menutup “gap” antara kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan;
2) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan.
Lebih jauh Iagi Wursanto (2001:60) menjelaskan tentang manfaat pendidikan dan pelatihan sebagai berikut:
1) pendidikan dan pelatihanmeningkatkan stabilitas pegawai;
2) pendidikan dan pelatihan dapat memperbaiki cara kerja pegawai, sehingga cara kerja mereka tidak bersifat statis melainkan selalu disesuaikan dengan perkembangan organisasi dan volume kerja;
3) dengan pendidikan dan pelatihan pegawai dapat berkembang dengan cepat;
4) dengan latihan dan pendidikan pegawai mampu bekerja lebih efisien
1. Keuntungan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Bambang Suyono (1993:7) tentang keuntungan dari pendidikan dan pelatihan dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu dari sisi lembaga perekrut pegawai, bagi individu pegawai yang bersangkutan, dan bagi hubungan antar individu dan kelompok dalam lembaga yang bersangkutan.
Latihan dan pendidikan yang disebut juga dengan pengembangan pegawai mutlak dilaksanakan, apabila lembaga menghendaki efisiensi dan efektivitas penarikan pegawai, bahkan demi keberlanjutan lembaga. Karena aktivitas ini juga merupakan investasi jangka panjang dari lembaga dalam lingkup sumber daya manusia.
2. Teknik-Teknik Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Program-program Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya lebih dikenal dengan istilah pengembangan, dirancang dalam rangka meningkatkan prestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua jenis program latihan dan pengembangan yang sangat dikenal, yaitu:
a. Metode praktis (on the job training), dan
b. Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training).
1) On the job Training Teknik-teknik on the job training merupakan metode latihan yang paling banyak digunakan, di mana karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan supervisi langsung seorang pelatih yang berpengalaman (biasanya karyawan lain).
Magang (apprenticeships), merupakan proses belajar dari seorang atau beberapa orang yang lebih berpengalaman. Pelatihan ini sangat tepat untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tertentu seperti ahli kerajinan;
Teknik-teknik yang termasuk dalam off the job training meliputi metode-metode simulasi dan presentasi informasi. Pada metode simulasi karyawan peserta latihan menerima representasi tiruan (artificial) suatu aspek organisasi dan diminta untuk menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya.
3. Jenis dan Jenjang Pendidikan dan Pelatihan Bagi Pegawai Negeri Sipil
Berbeda dengan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai secara umum, pendidikan dan pelatihan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) terdiri dari 2 jenis, yaitu Diklat Prajabatan dan Diklat Dalam Jabatan.
a. Diklat Prajabatan
Diklat prajabatan terdiri dari:
Diklat Prajabatan Golongan I untuk CPNS berijazah SLTP kebawah;
Diklat Prajabatan Golongan II untuk CPNS berijazah SLTA sampai D-III;
Diklat Prajabatan Golongan III untuk CPNS berijazahDiploma IV/S-1
b. Diklat Dalam Jabatan
Diklat dalam jabatan terdiri dari:
1) Diklat Kepemimpinan
Pendidikan dan Pelatihan kepemimpinan terdiri dari empat jenjang yaitu:
Diklatpim Tingkat IV, yang dipersyaratkan untuk jabatan eselon IV;
Diklatpim Tingkat III, yang dipersyaratkan untuk jabatan eselon III;
Diklatpim Tingkat II, yang dipersyaratkan untuk jabatan eselon II;
Diklatpim Tingkat I, yang dipersyaratkan untuk jabatan eselon I;
2) Diklat Fungsional
Diklat Fungsional merupakan diklat yang dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional
Jenis dan jenjang Diklat Fungsional:
Diklat Fungsional Keahlian yaitu diklat yang memberikan pengetahuan dan keahlian fungsional tertentu yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan tugas jabatan fungsional keahlian yang bersangkutan;
Diklat Fungsional Keterampilan yaitu diklat yang memberikan pengetahuan dan keterampilan fungsional tertentu.
Sumber: Guru Pembelajar XII OTKP
Tidak ada komentar