Kepada engkau yang menyimpan kesengsaraan dalam kebisuan
Kepada engkau yang menangis dalam batin karena dikalahkan, ditinggalkan, dibuang, dicurangi atau karena sangat-sangat susah untuk bertemu dengan yang namanya keadilan aku ingin bertamu ke lubuk hatimu saudara-saudaraku mengajakmu istirah sejenak mengendapkan hati dan bernyanyi
Kepada saudara-saudaraku sesama orang kecil dipinggir jalan
Kepada sedulur-sedulurku di dusun-dusun, di kampung-kampung, perkotaan
Kepada sahabat-sahabatku di gang-gang kotor, di gubuk-gubuk tepi sungai yang darurat atau mungkin saudara-saudaraku, di gedung-gedung bertingkat, di rumah-rumah mewah, namun diam-diam memendam semacam kepedihan
Aku ajak engkau semua sahabat-sahabatku, saudaraku menarik nafas sejenak, duduk bersandar
atau membaringkan badan
Aku ajak engkau semua menjernihkan pikiran
untuk menata hati, sambil mengumpulkan kesalahan-kesalahan untuk tidak kita ulangi lagi atau meneguhkan kebenaran-kebenaran untuk kita perjuangkan kembali ayolah saudara-saudaraku, kita rileks
Yaa Ayyatuhannafsul muthmainnah,
Irji'i ilaa rabbiki raadhiayatan mardiyyah,
Fad khulii fii ‘ibadii,
Wad khulii jannati"
*Aku melihat balkadaba memutari bukit. kemudian berhenti tepat dimana tempat aku berdiri memandang tanah airku Indonesia. Dan dari kejauhan aku mendengar seseorang lelaki berteriak:
Aku deklarasikan hari ini
Kabinetku bernama kabinet laba untuk rakyat
Seluruh mekanisme kerja dan keputusan pemerintahanku harus menuju pencapaian laba untuk rakyat bersama para menteri dan semua aparatur pemerintahanku aku bersumpah dan mendapat laknat langsung dari Tuhan jika bernafas, bergerak, dan melakukan apapun saja tidak demi untuk memperjuangkan laba untuk rakyat
Ini bukan soal siapa presidennya dan siapa wakilnya juga tidak penting apakah engkau presiden atau menjadi mbambung mlarat
Para kyai, preman, artis, jenderal, silahkan jadi nomor satu tapi syaratnya mengabdi kepada laba untuk rakyat
Siapa pun saja yang terlanjur menghuni tanah negeriku dan siapapun saja yang datang dari luar
semua bekerja dan mengabdi untuk satu hal saja : laba untuk rakyat mahluk-mahluk raksasa siapa pun nama kalian IMF, IDB, Bank Dunia, ADB, WSAD, modal asing, modal ajaib, wewe gombel, genderuwo, termasuk sunder bolong silahkan masuk ke Indonesia bergabung di dalam prinsip laba untuk rakyat Indonesia
Setan, iblis, kolongmerat global, sistem moneter internasional, dajjal, ilumunati, alombratos druhundi-momono-lengeng, silahkan berkiprah, tapi begitu memasuki batas pagar negeriku hanya satu yang berlaku laba untuk rakyat !
mau mengelola tambang, emas, batubara, silahkan
mau bikin mal-mal, carefour, carethreei. cartwo, mau bikin PT. Ndekulmu mlicet, perusahaan kluwung Internasional, silahkan !
Tapi berunding sama saya, dan aturan pembagian hasilnya hanya satu laba untuk rakyat
Iblis mau bikin perusahaan
Malaikat mau bikin parpol
Silahkan ! tapi satu perundingannya, laba untuk rakyat !
Silahkan masuk imperialisme jenis apapun saja
Silahkan subversi, penjajahan lewat ampus-kampus pendidikan dan media-media, santet, bedil, tenuh, senapan, mata, mata-matamu tapi urusan negeriku cuma satu : Laba untuk rakyat !
MPR, DPR, DPD, atau silahkan bikin lagi KPR, Pak De, Bu De.. Lembaga Sayang Masalah, Aktivisme, Lembaga Dana Internasional. Tayangan rasan-rasan dan wawancara lempar batu dari kejauhan. Madhab Jender, Komunitas Munafik Liberal, silahkan berjoget di panggung nasional, tapi tidak ada aturan, tidak ada undang-undang, tidak ada polisi, tidak ada rapat dan surat keputusan, kecuali demi Laba Untuk Rakyat.
Pisahkan secara transparan kas pemerintah dengan kas Negara. Tidak ada pegawai negeri yang patuh kepada atasan, yang ada adalah pegawai negara yang taat kepada undang-undang. Rakyat adalah pejabat tertinggi, dan para pejabat adalah buruh dan pembantu yang digaji.
Palsafah negaraku Panca Laba. Laba Rohani, Laba Akhlak, Laba Ilmu, Laba Budaya dan Laba Jasad. Undang-undang negaraku Undang-undang martabat rakyat. mohon izin, ideologi negaraku adalah tauhid.. bainalloh.. wannas.. Allohu Akbar.
Di dada pemimpin, di dalam dadanya, Anies, Muhaimin, Prabowo, Gibran, Ganjar Pranowo, Mahfud MD.. Di dalam dada kalian, Engkau tidak akan menyakiti rakyatmu, karena engkau tidak mau dilaknat oleh Allah. Dan engkau tidak akan tidak patuh kepada Tuhanmu, karena rakyat akan marah kepadamu. rakyat dan Tuhan menyatu di dalam kalbumu menjadi pusat pemerintahan, menjadi pusat administrasi, menjadi pusat segala persidangan dan keputusan-keputusan sampai moncrot-moncrot ditubuhmu.
Itulah sejatinya pemimpin yang dibutuhkan oleh negaraku. Lambat atau cepat, kalian semua, dan semakin banyak orang di berbagai wilayah, di berbagai provinsi, kabupaten, desa dan kota akan makin banyak yang bersedia mati demi Laba Untuk Rakyat.
Allahu Akbar… Allahu akbar..
Lailahailallah…
Setelah kau tanggalkan kostum sosialmu
telah tanggal pulakah ia dari mental dan jiwamu
Setelah kau lepaskan pangkat duniawimu
masihkah engkau adalah jenderal, sarjana,
atau segala macam jabatan tetek bengek itu padahal dirimu telah kau bungkus dengan kain putih yang tidak dijahit oleh benang jarum sosial dan budaya
kau tinggalkan harta, kau tinggalkan kuasa, dan harga diri dirimu sirna dihadapan-Nya hatimu tentram, jiwamu telanjang dan Allah melambaikan tangan-Nya