Judul Buku: Cantik Itu Luka
Penulis: Eka Kurniawan
Jumlah Halaman: 479 Halaman
Pesan moral yang dapat saya tangkap dari novel ini adalah kecantikan tidak selamanya membawa kebaikan adakalanya juga membawa kutukan.
"Patah hati karena kekasih yang cantik? Hahaha. Kuberi kau saran, Nak, carilah kekasih yang buruk rupa karena mereka cenderung tak membuatmu terluka."
Saat membaca judulnya, saya kira luka yang dimaksud adalah sang pemilik kecantikan itu sendiri. Nyatanya salah besar. Luka yang dimaksud dalam novel ini adalah orang-orang yang ada di sekitar wanita-wanita cantik.
Dewi Ayu adalah seorang wanita cantik, putri dari Henri dan Anew Stamler, saudara tiri keturunan Belanda yang lahir di Harimunda pada masa penjajahan. Di akhir kekuasaan Belanda, ketika Belanda memutuskan untuk meninggalkan Indonesia, hanya dialah satu-satunya yang bersikeras untuk tetap tinggal di Indonesia.
Pada masa penjajahan Jepang, orang-orang Belanda ditangkap satu per satu dan dikirim ke Brodenkamp, penjara yang sangat menjijikkan dan penuh sesak dengan tahanan, termasuk Dewi Ayu. Mereka menderita kelaparan parah dan dijangkiti berbagai penyakit. Hingga suatu hari, gadis-gadis muda cantik dan sehat diculik, termasuk Dewi Ayu yang saat itu baru berusia 19 tahun.
Mereka dipindahkan dari kamp tawanan perang ke sebuah rumah besar yang lengkap. Mereka awalnya diundang menjadi perawat sebagai jawaban atas kebutuhan tentara Jepang pada masa perang. Faktanya, setelah hidup nyaman selama berhari-hari tanpa pelatihan apa pun, mereka menjadi curiga dan mulai menyadari bahwa gadis-gadis cantik tersebut akan dijadikan pelacur di sebuah tempat pelacuran yang dikelola oleh Mama Kalong.
Dewi Ayu selain cantik, juga cerdas dan kuat, sehingga bisa menerima kenyataan menyakitkan dengan bersikap lebih dewasa. Karena kepribadiannya yang lembut, dia cepat akrab dengan Mama Kalong. Karena kecantikannya pun, ia menjadi primadona di tempat pelacuran dan banyak pria yang mengantri untuk tidur dengannya.
Hingga akhirnya Dewi Ayu melahirkan empat orang putri. Keturunan mereka dikaruniai paras yang sangat cantik – Allamanda, Adinda dan Maya Dewi, namun ada putri bungsunya mempunyai paras yang sangat jelek, dan ironisnya Dewi Ayu memanggilnya cantik. Hal buruk selalu menimpa keturunan Dewi Ayu. Ternyata kecantikannya dikutuk oleh roh jahat Ma Gedik, lelaki tua yang menikah dengan Dewi Ayu.
Ma Gedik ternyata adalah mantan kekasih Ma Iyang dan nenek Dewi Ayu. Ia menyimpan dendam karena disakiti oleh kakek Dewi Ayu karena mengambil cintanya untuk dijadikan kekasihnya. Pernikahan antara Ma Gedik dan Dewi Ayu semakin gagal dan berakhir dengan kematian Ma Gedik. Ma Gedik mencoba bunuh diri dengan melompat dari bukit, seperti yang dilakukan Ma Iyang beberapa tahun sebelumnya.
Tidak ada komentar