Pada umumnya rem dan gas terletak pada kendaran bermotor seperti mobil, sepeda motor, dan yang lainnya. Gas dan rem kehidupan seperti apa, ini hanya sebuah analogi silahkan jika meyetujui ataupun mneyanggahnya. Yang kutulis hanya sebuah esai-esai kehidupan. Aku tak menuntut semua harus membaca tulisanku. Ambil sisi positifnya buang sisi negatifnya. Terkadang adanya positif karena hadirnya negatif. Rem dalam kehidupan adalah ketakutan sedangkan gas dalam kehidupan adalah harapan. Sekali lagi ini hanya sebuah analogi jangan disanggah terlalu dalam, "Hahaha ini pernyataan ketakutan, ketakutan disanggah, mungkin takut jatuh cinta karena rindu harus dibayar tuntas layaknya dendam". Karena harapan harus diwujudkan menjadi kenyataan pikirkan jalannya, karena tanpa sebuah jalan harapan hanya sebuah angan-angan bahkan ketakutan tiada akhir.
Harapan adalah sebuah keinginan supaya menjadi kenyataan. Entah dalam hal apapun itu. Karena berharap sama seperti bersyukur atas karuniaNya. Jangan putus harapan, karena harapan ibarat sebuah obat kehidupan. Hal yang terasa sumpek akan menjadi tenang. Seperti menikmati indahnya hembusan angin pagi di pegunungan yang ditemani secangkir teh, kopi atau mungkin hal yang menghangatkan lainnya. Dengan gas juga kendaraan bermotor mengantarkan ketempat yang dituju. Apabila gas tersebut dipakai sesuai dengan porsinya. Apabila terlalu berlebihan menggunakan gas, mungkin nyungseb atau mungkin terjadi hal yang tidak diinginkan lainnya.
Ketakutan adalah sebuah kekhawatiran atau kegelisahan. Khawatir skripsimu tidak selesai, tidak mendapat makan, tidak mendapat jodoh, takut menjadi miskin padahal kita semua menjadi hambaNya yang Maha Kaya dan sebagainya. Manusiawi ketakutan harus ada pada setiap jiwa. Sekalipun berkata tidak takut pada apapun sesunguhnya dia sedang dalam ketakutan. Ketakutan harus dilawan, bagaimana dan ketakutan yang seperti apa. Sesungguhnya manusia adalah mahluk yang tidak boleh sombong.
#PenaSenja23
#BelajarNulis