Di linimasa instagram kulihat postingan, "Jika ada hutang di dunia ini yang tidak akan sanggup dibayar adalah hutang anak kepada ibunya". (D. Zawawi Imron). Terlintas dibenaku suatu hutang yang tidak pernah terduga sebelumnya. Sungguh mulia kau rela bersusah payah demi anakmu bahagia. Ibu terimakasih selama ini masih tetap dengan kelembutanmu membesarkanku. Sungguh tak terasa jika menarik masa yang lalu saat ibu mengajarkanku tentang kehidupan. Hutang berarti sesutau yang harus dibayar, mau tidak mau jika orang yang menghutangi kita tidak merelakan maka kita masih mempunyai kewajiban untuk melunasinya. Sungguh tak bisa kutukar dengan emas permata segala jasa yang telah diberikan. Aku lemah tapi kau selalu menguatkan. Untuk sabar dalam menghadapi rintangan.
Untuk apa malu mempunyai orang tua yang hidup susah tapi malulah ketika telah dewasa masih menyusahkan orang tua. "Sekarang sudah semester berapa?". Ibu bertanya kepada anaknya. "Alhamdulilah Bu, sudah semester akhir". Seorang anak menjawab dengan senyum tipis. "Nak, maafin Ibu belum bisa membantu biaya kuliah untuk semester akhirmu". Ibu sambil mengurut-urut tangannya yang sedikit membengkak sambil menahan rasa sakit. "Iya Bu, tidak apa-apa. Ibu cukup mendoakan saja agar semuanya lancar. Aamiin". Sembari senyum dan kepikiran dapat uang dari mana, heheh,,,. Doa ibu merupakan biaya yang tidak terhitung jumlahnya. Akan terasa cukup untuk membiayai kebutuhan hidup ini.
Setiap kali pulang kerumah selalu yang pertama diucapkan oleh Ibu. "Nak apakah kamu sehat". Bukan seberapa banyak uang yang kamu bawa. Karena bagi Ibu kesehatan adalah kesuksesan untuk menahkodai bahtera kehidupan. Mungkin seorang anak belum bisa membahagiakan orang tuanya. Tapi setidaknya dia selalu mencipatakan kebahagian untuk orang tuanya. Karena kebahagiaan terletak pada diri sendiri bukan dicari. Jika dengan kesederhanaan bisa membahagiakan untuk apa ribet dalam mencari kemewahan.
#PenaSenja_23
#BelajarNulis
Tidak ada komentar