Aku Tak Peduli pada Sekat-sekat Hirarki
Egois sekali, acuh sekali, apatis sekali. Peduli dan tak peduli. Apa yang menjadi dasar peduli maupun tidak peduli. Jika peduli karena bergerak atas dasar hati mereka yang tak bergerak karena tertindas dan terdiam. Atau bergerak karena dasar kekuasaan yang menjamin sebuah kebahagiaan dunia. Bukankah dunia semakin diminum hanya menambah haus. Apa bedanya dunia dengan air laut. Itu hanya sebuah perbandingan. Yang kebenarannya hanya berdasarkan partikular bukan universal. Jika menginginkan kebenaran universal maka harus membuktikan lewat data dan empiris sehingga lebih objektif.
Hirarki merupakan sebuah dambaan, impian untuk mewujudkan keinginan ataukah kebutuhan. Kebutuhan atas perorangan, perkelompok atau hanya keinginan yang nafsu menjadi orientasinya. Kesimpulan yang benar bisa menjadi salah tanpa premis-premis yang benar. Organisatoris arah dan tujuannya jika tidak ke politik ya ke bisnis. Ini hanya partikular bukan universal. Jadi jangan baper. Apalagi membuat hati gemetar.
Jika masih terbatasi oleh sekat-sekat hirarki. Padahal masih sama-sama memakan nasi masih sama-sama menunggu mati. Abaikan jika hanya membuang waktu. Mengurangi waktu produktif dalam 24 jam.
#BelajarNulis
Tidak ada komentar