Entah sudah berapa banyak surat yang diterima. Yang selalu dikunjungi dengan tanpa membawa pasangan. Ketika ada yang bertanya "Kapan nyusul?". Selalu dijawab, "Doakan saja yang terbaik". Terbaik untuk kita semua, menepi sejenak bukan berarti menyerah. Sejatinya semua tercipta mempunyai keunikan tersendiri. Tanpa perlu "Nyinyir". Selalu membicarakan kekurangan dan terus membanggakan kelebihan tanpa sadar mencederai kemanusiaan.
Masih tentang surat. Surat apakah ini baik secara eksplisit maupun implisit. Surat itu tiba lewat smartphone maupun secara langsung. Terpenuhi sudah surat itu dengan datang pukul 09.00 WIB. Tujuannya untuk melihat kedua mempelai mengawali bahtera cinta yang sah. Mengucapkan janji suci. Layaknya Sang Rama dan Sinta.
Setelah rukun nikah terpenuhi yakni calon pengantin laki-laki, calon pengantin perempuan, wali nikah, dua orang saksi serta ijab dan Qabul. Rupanya dari kesemuanya itu ada tambahan dari pihak mempelai perempuan. Meminta agar mempelai laki-laki membacakan hapalan surat Ar-rahman. Mempelai laki-lakipun dengan segera membacakan apa yang diminta bidadari surganya. Surat Ar-Rahmanpun dibacanya dengan fasih sampai selesai. Tak terasa hatipun bergetar mendengar lantunan ayat-ayat Tuhan. Sederhana tapi mengesankan dan meninggalkan sebuah evaluasi diri. Menempa, menerpa dan diterpa untuk menuju ridho Sang Maha Kuasa. Semoga cinta keduanya selalu dipenuhi kasih sayang. Seperti esensi dari Ar-Rahman. Aaamiinn..........
#Pena_Senja23
#BelajarNulis
Tidak ada komentar