Sumber: https://id.pinterest.com/pin/914862419072427/
Selamat siang/malam. Perkenalkan nama gua Fahrul. Hari Senin kemarin gua perpanjang STNK dan SIM di Samsat. Disana gua lihat, ada orang yang dari pagi sampai sore belum dilayani sama pak polisi, karena gua penasaran, akhirnya gua tanya.
“Bang-bang ke samsat mau perpanjang apa?”
“Gua ke samsat mau perpanjang hari Minggu mas,”
“Yah perpanjang hari Minggu di samsat. Pepanjang hari Minggu mah di pasar Senen bang”
Kagak jelas banget orang. Gua tinggal aja. Eh pas di jalan gua lihat orang, kayaknya lagi nunggu sesuatu. Karena setiap motor yang jalan di depan dia pasti mengurangi kecepatannya. Gua tanya lagi.
“Bang-bang, ngapain duduk di depan jalan?”
“Ini bang gua lagi nungguin polisi tidur, yah.”
Takutnya mereka sama-sama orang Cilamaya dan orang Cilamaya identiknya dengan begal padahal gak semua orang Cilamaya itu begal. Ada yang perampok, curanmor dan pencopet.
Akhir-akhir ini banyak banget berita kejahatan dan hal yang random. Kemarin gua baca berita, ada orang yang rela membuat sayembara 250 juta untuk menyelesaikan masalah keluarganya. Dari sini gua belajar bahwa harta yang paling berharga adalah keluarga.
Ngomong-ngomong soal keluarga. Tetangga gua tuh baru umur 5 tahun sudah jadi keluarga broken home. Gak enaknya jadi keluarga broken home itu, diumur yang masih lugu-lugunya sudah dihadapkan oleh dua pilihan sulit.
Ayahnya bilang, “Nak kamu mau pilih ayah atau ibu?”
Sulit banget pilihannya seperti memilih mana yang lebih ringan antara kapas 5 kilo dengan gaji guru honorer. Yah gaji guru honorer lah.
Ngomong-ngomong soal gaji untuk mendapatkannya itu harus kerja terlebih dahulu. Gua paling kesel sama persyaratan harus berpengalaman. Karena tujuannya bekerja untuk mencari pengalaman yang artinya gak mungkin juga sudah punya pengalaman.
Seorang pewawancara bertanya, “Berapa lama pengalaman anda bekerja?”
Saya jawab, “Dari saya berusia 5 tahun, ketika saya mulai mengerti arti uang saku.”
Lu kira perusahaan punya keluarga lu.
Dalam keluarga selalu mempunyai ikatan yang kuat apalagi antara orang tua dan anaknya. Sebelumnya gua mau tanya disini, “siapa yang tahu dengan aksi kamisan.?” Boleh minta tepuk tangannya untuk yang sudah tahu.
Kalau ada aksi yang perlu lu pelajari adalah aksi kamisan ada twitternya @aksikamisan. Aksi kamisan adalah aksi yang dilakukan oleh kebanyakan para orang tua yang anaknya hilang pada tahun 1998. Atasan hitam, bawahan hitam dan di bawah payung hitam di depan istana presiden. Jam 4 sore nanya, "anak saya mana"?
Gua pernah ikut aksi kamisan. Sampai di istana presiden sepi. Ternyata gua baru ingat, hari ini hari Jumat bukan hari Kamis. Yah..
Memang berharap pada negara adalah hal yang menyakitkan.
“Kalau negara gak bisa melindungi hak-hak minoritas, ayo kita lindungi.”
“Ayo rame-rame lakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh negara.”
“Ayo rame-rame gantikan peran negara.”
“Jangan berharap pada negara karena selalu nge-prank rakyatnya.”
Terima Kasih gue Fahrul.
Tidak ada komentar