katup rindu kian menggebu
menghancurkan pintu
lorong sunyi waktu
menguar luka menyentuh kalbu
masihkah ada hasrat
dasar dari hayat
tanpa kabar
cemburu membakar
rasa ingin membaur
jadi angan terkubur
tanpa pandang umur
aku barat dan kau timur
percikan hawa dingin
yang mengolah ingin
aku berjalan
dan kau biarkan
ceritakan sebuah nama
kupikir itu tanda
ternyata hanya fana
pertemuan jelang senja
segala kata
segala rasa
akan moksa
harapan baka
tersisa doa
sebelum langkah jauh
dan aku terus bertaruh
berlari memburu
rindu penuh deru
ruang sunyi ini
akan jadi saksi
untuk tahu batas
kita berada di luas
Tidak ada komentar