dari putaran semesta
dan mimpi
yang terbeli
gerimis merdu
dari mulut yang terkatup
menyapa sekuncup
melambai rindu
pada sayap waktu
apa yang kau cari
potret hitam putih
lalu jadi kain kafan
dan mati
pada laut teduh
pada ombak yang riuh
menampik lupa
menerima luka
noktah-noktah
dan buih-buih
bersatu
pada gurat
garis-garis manivestasi
tercatat sistem koordinat
bukan tentang logika
tapi tentang spiritual
selaras
menembus lingkar batas
mulai dari syukur
apa yang dimiliki
tanpa pernah ingkari
Sang Maha Pasti
Maha Pemberi
fokus pada tujuan
bukan cara mendapatkan
karena dia
Tuhan
Sang Pengendali Semesta
Tidak ada komentar