ku buka penuh sesal
sepucuk undangan kekal
namamu dan dia terlafal
duduk ucap janji halal
desir darah mengalir
tepi hulu hilir
hampar padang pasir
sulur terbakar tafsir
makna cinta tanpa
muara langit usia
benih cinta bertahan
sentuh ciuman
peluk keyakinan
gemercik hujan
lupakan martir kenangan
balas dengan undangan
bersanding di pelaminan
tanpa putusan
air mata tak tertahan
ingin cetus angan
pertemuan
muara penyatuan
menetes jadi semesta
semestinya harap
penuh derap
gema kalam
tenggelam di keheningan
sunyi isi gelas kosong
kaca jadi beling
hilang jadi kering
tak mungkin berpaling
terhalang dinding restu
silsilah luka
robek menganga
serasa payau
napas yang parau
ku rela engkau
luka tak maafkan pisau
Tidak ada komentar