Figurku Kedua Orang Tuaku
Menulislah apapun jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang yang penting tulis, tulis dan tulis. Suatu saat pasti berguna. (Pramoedya Ananta Toer).
Tulisan inilah yang selalu membakar semangat saya untuk terus menulis. Terkesan tulisan ini masa egois, penuh kebebasan. Yaitulah aku suka. Aku dengan kebebasanku. Aku yang tidak mau terbelenggu. Aku mungkin introvert. Aku mungkin lebih suka menulis daripada berbicara. Aku mungkin lebih suka keheningan daripada keramaian.
Siapa sosok yang selalu menjadi figure untukku. Mereka adalah kedua orang tuaku. Mungkin mereka tidak memiliki gelar hasil dari sekolahnya bahkan dari tingkat dasar. Tapi ketulusan dan kejujurannya memurnikan kasih yang sesungguhnya.
Aku pernah mengagumi seorang sosok yang sempurna. Tapi terkadang dibalik itu selalu menyimpan tujuan tertentu tidak semurni orang tuaku. Rido orang tua adalah rido-Nya.
Passionku entah apa. Aku juga belum tahu. Semuanya aku merasa hobi. Tapi semuanya juga aku tidak begitu ahli. Rasa bosan muncul karena berdasarkan apa yang diinginkan bukan apa yang dibutuhkan.
Hanya ada satu yang terasa. Kebebasan tak mau terbelenggu. Itulah aku.
Sekian dulu
Belajar Nulis
Aku Menulis Aku Bahagia
Tidak ada komentar