Mungkin
Mungkin kita bertemu bukan untuk bersatu
Mungkin kita berpisah bukan untuk menjauh
Mungkin
Kita adalah mungkin yang jadi serba mungkin
Hingga akhirnya, kemungkinan itu lirih
Dan kita tetap menjadi kita
Tanpa pernah sempat saling basuh
Saling tutup luka
Tanpa pernah sadar membawa duka
Tak apa bila esok bukan jadi juara
Tapi ingat tentang ini
Takkan dikenal sebuah cerita
Tanpa tangan merangkul
Takkan disapa sebuah senyum
Tanpa epduli disambmut
pergi saja pergi
Lupa saja lupa
Kamu mungkin takkan sadar
Ada yang luka diatas suka yang tengah diagungkan
Standarnya Sih Begitu
Standarnya sih sarjana itu kerjanya di perusahaan atau instansi pemerintahan. Kalau melenceng dari itu katanya ijazahnya tidak berguna, gelarnya dianggurkan. Padahal yang bersangkutan bisa jadi ingin lebih banyak waktu bersama keluarga dengan menjadi wirausahawan.
Standarnya sih setelah lulus dan bekerja segera menyempurnakan separuh agama, kalau terlalu lama katanya sih pilah-pilih atau seleranya ketinggian. Padahal yang bersangkutan bisa jadi masih ada amanah dan target yang belum terselesaikan.
Kita hidup didalam kebiasaan mneyeragamkan. Seakan-akan standar hidup tiap orang dapat menjadi sebuah acuan. Padahal tidak pernah ada urutan baku dalam mencapai kebahagiaan. (ayunanisp)
Sendu
Sejak awal memulai, hingga lelap dituai. Apa sih yang dicari selama ini? Yang bisa diajak bicara. Nggak mesti topik yang sama, nggak harus selalu paham, juga nggak perlu saling sepakat. Yang penting tuh mau mendengar dan didengar. Sebab sampai nanti waktunya usai, semua hari akan dilalui dengan komunikasi. (hujan_mimpi)
Berbeda
Kodrat kita berbeda, pikiran kita berbeda, cara kita berbeda, aturan kita berbeda, dan cara kita memandang kehidupan juga berbeda. Dalam cinta kita tidak akan bisa untuk benar-benar menyatu. Kita hanya diharuskan untuk bertahan atas segala perbedaan dan tidak menjadikan kepergian sebagai alasan kebahagiaan. (genta kisawara)
Menaruh
Menaruh perasaan pada dirimu, aku mengerti bahwa ada pulang sebelum benar-benar sampai. jangankan untuk mengetahui seluk beluk hatimu. Untuk mendekatkan diri saja, aku sudah merasa ditolak sebelum memulai.
Kadang lebih baik menyakiti diri sendiridengan tidak memilikimu sama sekali. Daripada berbahagia karena telah mengutarakan rasa namun hanya berbuah jarak dan penolakan pada akhirnya. (gentakiswara)
Beberapa
Beberapa rasa suka memang harus kita biarkan bermukim dalam status pertemanan saja. Percaya bahwa tidak semua hal yang berkutat pada kata menyatu dapat melahirkan kasih sayang, cinta, kepedulian dan empati. Belajalah untuk merelakan perasaan dan keinginan sendiri. Demi menjaga manisnya memilki meski tidak dalam keterikatan. (gentakiswara)
Pada Akhirnya
Pada akhirnya cinta yang begitu manis akan menemui hambarnya. Peluk yang begitu kuat akan menuai longgarnya. Apa yang dulu begitu bersemangat, kini tidak lagi ingin. Akan ada hari dimana kita enggan untuk melepasa satu sama lain, berbahagia dalam kebersamaan. Harus tergantikan oleh bersama dalam ketidakpeduliaan. (gentakisawara)
Kadang
Kadang bertanya, ini hidup untuk siapa di luar sana terlalu menuntut? Kenapa di dalam penuh tekanan? Tidak semua orang bisa menerima. Tidak semua manusia sanggup memanusiakan manusia. Tidak semua pihak bisa memahami bahkan menerima. Salah dan benar bukan milik siapa-siapa. Menilai dan menghakimi juga bukan milik manusia. Apalagi soal paling mengerti dan mengingatkan. Tak apa dangan rasa yang ada. Tak usah ditolak apalagi dicegah hadirnya, nikmati dan rasakan. Dan mungkin, yang lagi-lagi harus diingat. Jika meminta bantuan bukanlah hal yang salah. Serta uluran tangan juga tanpa harus menghakimi apalagi jadi yang paling mengerti. Kita masih berhak hidup. Kita juga masih boleh berjuang. Sekali lagi ya? (hujan_mimpi)
Self Reminder
Ada ungkapan populer kelahiran, jodoh dan kematian dalah takdir Tuhan. Ini benar tapi tidak lengkap. Segala yang terjadi adalah takdir Tuhan. Menguningnya atau menghijaunya rumput itu takdir. Manusia diciptakan Tuhan berada dalam ruangan takdir.
Kita bisa beri gambaran ini ruangan begitu luas tapi ada dinding. Kalau sampai ke dinding itu berarti tidak bisa keluar, berarti harus pergi ke tempat lain. Jodoh seperti itu. Kalau menuju kesana tidak menemukan jodoh berarti bisa berusaha kesana. Jangan mempersalahkan takdir sebelum berusaha.
Menjemput jodoh tentunya dalam batas-batas yang dibenarkan agama dan budaya. Kita tidak tahu batas akhir dari takdir. Maka kita harus berusaha sekuat tenaga. (M. Quraish Shihab)
Menulis
Menulislah jangan takut. Berusaha sedapat mungkin tulis, baca, baca ulang. Menulislah dengan usaha yang sungguh-sungguh. Jangan menulis buku seperti menulis surat cinta, salah sedikit langsung disobek.
Pramoedya Ananta Toer berkata, "Jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca, yang terpenting tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat akan berguna.
Mau menulis tentang pasangan
Setidaknya orang yang berpasangan harus mempunyai empat persamaan. Pertama sama-sama hidup dengan tanda, tahu, gerak dan rasa. Sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sama-sama bergerak jangan satu bergerak kekiri dan yang satu kekanan. Sama-sama punya perasaan. Yang kedua sama-sama manusia jangan beranggapan bahwa perempuan lebih rendah dari laki-laki. Yang ketiga sama-sama dewasa. Dan yang keempat sama-sama cinta. Semakin kuat hubungan ini semakin kuat persamaan ini. (M. Quraish Shihab)
Menulislah jangan takut. Berusaha sedapat mungkin tulis, baca, baca ulang. Menulislah dengan usaha yang sungguh-sungguh. Jangan menulis buku seperti menulis surat cinta, salah sedikit langsung disobek.
Pramoedya Ananta Toer berkata, "Jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca, yang terpenting tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat akan berguna.
Mau menulis tentang pasangan
Setidaknya orang yang berpasangan harus mempunyai empat persamaan. Pertama sama-sama hidup dengan tanda, tahu, gerak dan rasa. Sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sama-sama bergerak jangan satu bergerak kekiri dan yang satu kekanan. Sama-sama punya perasaan. Yang kedua sama-sama manusia jangan beranggapan bahwa perempuan lebih rendah dari laki-laki. Yang ketiga sama-sama dewasa. Dan yang keempat sama-sama cinta. Semakin kuat hubungan ini semakin kuat persamaan ini. (M. Quraish Shihab)
Tidak ada komentar