Kami rakyat jelata hanya bisa membalas ‘kebaikanmu’ dengan kebaikan juga
Lewat seorang ibu yang selalu engkau meminta doa dalam segala kondisi
Tahukah, pak? Coba bayangkan jika ibu yang kehilangan tanahnya adalah ibu Bapak
Coba tanamkan empati dengan jangan dulu mengedepankan egosentris
Doa seorang ibu bisa mewujudkan jabatan yang Bapak sandang
Coba bayangkan jika ibu Bapak tidak mempunyai tempat tinggal
Jangankan untuk mencapai pendidikan yang tinggi
Untuk makan saja kami harus merasakan perih
Bagaimana mungkin kami rakyat jelata bisa menjadi seorang Polisi
Itu hanya khayalan tingkat tinggi dalam mimpi
Kami datang bukan tanpa izin bukan tanpa sebab
Jika dalam menyampaikan pendapat ada perkataan yang menyinggung kami meminta maaf
Tapi bukan dengan kekerasan sebagai senjata pembenaran
Karena kebenaran mempunyai titik benarnya masing-masing
Alangkah lebih baiknya duduk bersama tanpa ada rasa kebencian terhadap sesama
Sehingga kami bertanya-tanya
Apakah pendidikan dijadikan sebagai alat penindasan?
Atau untuk melawan penindasan?
Tidak ada komentar