Kawan-kawan, hari ini kita berkumpul bukan untuk pesta, bukan untuk bersenang-senang, tapi untuk mengingatkan: ada yang duduk nyaman di kursi kekuasaan, sementara rakyatnya duduk resah di kursi warung kopi menunggu harga kebutuhan pokok yang tak kunjung turun!
Bupati dan DPRD Kabupaten Bekasi seolah lupa: jabatan bukanlah tiket konser dengan bonus tunjangan mewah, melainkan mandat penderitaan rakyat yang harus diubah jadi kesejahteraan. Mereka diberi gaji dari keringat kita, tapi bekerja seperti penonton di tribun—menonton kita jatuh, menonton kita tercekik, menonton kita terus berteriak!
Hari ini, dari Stadion Wibawa Mukti sampai halaman Pemda, kita bawa suara yang tak bisa lagi ditutup dengan laporan kinerja palsu. Kita datang dengan satu pesan: rakyat Bekasi bukan angka di tabel, bukan catatan di APBD, bukan sekadar slogan dalam kampanye. Rakyat adalah darah, adalah napas, adalah alasan kenapa negara ini berdiri.
Dan ingat! Kalau suara kita hari ini masih tidak didengar, maka jangan salahkan jika esok, Bekasi bukan sekadar bergerak—Bekasi akan mengguncang!
Tidak ada komentar